Suara.com - Manajemen Borneo FC memastikan pembayaran gaji para pemain, pelatih, hingga staf tetap lancar meskipun pandemi COVID-19 membuat klub-klub Liga 1 2020 mengalami kesulitan finansial. Hal itu diungkapkan manajer Borneo FC Farid Abubakar.
"Alhamdulillah (pembayaran gaji) lancar," ujar Farid Abubakar kepada Antara, Jumat (26/6/2020).
Sebelumnya ketika kompetisi mulai ditangguhkan, PSSI memberikan keringanan kepada klub-klub untuk membayarkan gaji sebesar 25 persen dari nilai kontrak sejak Maret.
Meski hanya membayar 25 persen, banyak klub yang juga masih kesulitan karena pihak sponsor juga sama-sama terdampak virus berbahaya tersebut.
Baca Juga: Sejumlah Pemain Borneo FC Gelar Latihan Bersama
Di satu sisi, klub juga banyak mengandalkan pemasukan dari tiket, maka ketika kompetisi ditangguhkan otomatis langsung berpengaruh pada pendapatan.
Borneo juga mulai membicarakan renegosiasi kontrak dengan para pemain dan staf, apalagi kompetisi direncanakan kembali digelar pada Oktober mendatang. Dengan adanya renegosiasi, sedikitnya bakal membantu meringankan beban klub.
"Memang kondisi sekarang terkait pandemi serba sulit, memaksa semua pihak harus beradaptasi. Karena sangat besar dampaknya terhadap finansial klub," kata dia.
Disinggung kapan akan mulai mengumpulkan pemain, Farid mengatakan masih mendiskusikan hal tersebut dengan jajaran manajemen sembari menunggu kepastian teknis Liga 1 dari PSSI dan operator.
"Masih dalam tahap komunikasi manajemen dan tim pelatih," pungkasnya.
Baca Juga: Kiper Borneo FC Tak Masalah jika Liga 1 2020 Terpusat di Pulau Jawa