Suara.com - Striker asing memang sudah menjadi primadona tersendiri bagi klub-klub kasta teratas Liga Indonesia untuk memperkuat lini serang mereka. Hal itu juga mendapat respons dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
Amali menyayangkan ketidakpercayaan klub kepada pemain Indonesia di lini serang mereka. Bagi Amali, kepercayaan untuk striker lokal dibutuhkan untuk kepentingan masa depan timnas Indonesia.
"Saya melihat atau berdasarkan pengamatan saya, harus sampaikan sangat susah kita mencari pemain depan kita. Karena rata-rata klub lebih mempercayakan pemain depan ke pemain asing," ujar Zainudin Amali dalam rapat virtual bertajuk Kongkow Liga Berjenjang Kemenpora seperti dilansir Antara.
Jika melihat ke belakang, tepatnya saat era Liga Indonesia dimulai pada musim 1994-1995 memang striker asing mendominasi dalam urusan mencetak gol. Hanya ada beberapa nama lokal yang mampu mencetak gol paling banyak di liga dalam beberapa musim-musim lalu.
Baca Juga: Liga 1 Didominasi Penyerang Asing, Begini Komentar Menpora
Bahkan, pemegang top skor Liga Indonesia dalam enam musim terakhir ini dipegang oleh pemain asing. Dia adalah Emmanuel Kenmogne (2014 - Persebaya Surabaya), Sylvano Comvalius (2017- Bali United), Aleksandar Rakic (2018 - PS Tira), dan Marko Simic (2019 - Persija Jakarta). Sementara untuk musim 2015 hingga 2016 tidak ada kompetisi yang dijalankan.
Nah, lantas siapa sih pemain lokal yang terakhir kali menjadi top skor di Liga Indonesia? Jawabannya adalah Boaz Solossa.
Boaz menjadi pemain lokal yang terakhir kali mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak di kompetisi. Saat itu, pemain Persipura Jayapura tersebut membuat 25 gol.
Boaz bisa dibilang striker asal Indonesia yang paling mentereng di kompetisi dalam beberapa tahun terakhir. Ia tiga kali menjadi top skor yaitu pada musim 2013, 2010-2011, dan 2008-2009 (bersama Christian Gonzales).
Sejatinya ada nama Chistian Gonzales dan Alberto Goncalves yang juga warga Indonesia yang namanya tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di kompetisi dalam beberapa musim terakhir. Namun, kedua pemain tersebut bukanlah warga Indonesia asli alias naturalisasi.
Baca Juga: Bhayangkara FC Dukung Regulasi Pemain U-20 di Liga 1
Sebenarnya ada berapa pemain lokal lainnya yang pernah menjadi top skor di Liga Tanah Air sejak era liga Indonesia bergulir. Sebut saja Peri Sandira (1994-1995), Kurniawan Dwi Yulianto (1997-1998), Bambang pamungkas (1999-2000), dan Ilham Jaya Kusuma (2002 dan 2004).