Suara.com - COO Bhayangkara FC Sumardji menyatakan pihaknya setuju dengan adanya wacana regulasi pemain U-20 pada lanjutan Liga 1 musim 2020. Menurut Sumardji aturan tersebut positif untuk pesepakbola muda.
Munculnya wacana regulasi pemain U-20 berasal dari Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI), ketika rapat virtual dengan PSSI beberapa waktu lalu. Kebijakan baru tersebut untuk memudahkan manajer pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong, mencari pemain untuk Piala Dunia U-20.
Namun, PSSI belum memberikan keputusan regulasi pemain U-20 akan dipakai atau tidak. Kemungkinan aturan ini akan diumumkan bersamaan dengan nasib kompetisi yang sedang ditangguhkan karena adanya pandemi COVID-19.
"Itu yang harusnya diterapkan, setuju sekali kalau pemain muda diberikan jam main, itu yang penting. Regulasi itu di kompetisi lanjut kalau bisa diterapkan," kata Sumardji.
Baca Juga: Respons COO Bhayangkara FC Soal Kemungkinan Liga 1 Main di Pulau Jawa
Ada beberapa perubahan aturan main lainnya jika kompetisi dilanjutkan. Seperti dihapusnya sistem degradasi hingga menaikkan uang subsidi menjadi Rp 800 juta.
Namun, Bhayangkara FC merasa sedang dalam masa sulit. Digelarnya lagi kompetisi pada September atau Oktober dianggap terlalu mepet.
"Jadi posisinya sekarang kami sulit. Namun, kalau memang PSSI sudah meminta liga kembali berjalan, ya kami tetap harus ada dalam bagian dari kompetisi itu," katanya.
Nasib kompetisi akan diumumkan setelah diselenggarakannya rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Namun, belum diketahui kapan rapat Exco itu digelar.
Baca Juga: Liga 1 Kemungkinan Bergulir Lagi, Bhayangkara FC Bingung