Suara.com - Wasit legendaris Spanyol, Andujar Oliver, membenarkan pendapat pemain bertahan Real Betis, Marc Bartra. Menurut Oliver, kontak fisik antara Bartra dengan pemain Sevilla Luuk de Jong di derbi Sevillano bukanlah sebuah pelanggaran.
Dalam pertandingan tersebut, wasit Antonio Mateu Lahoz menunjuk titik putih bagi Sevilla di menit 56 setelah Bartra dinilai melanggar Luuk de Jong. Atas keputusan tersebut, Bartra sempat melayangkan protes karena merasa tindakannya tidak melanggar siapapun.
Menurut Bartra, dirinya unggul posisi dalam duel udara. Ia melompat lebih dulu, disusul Luuk de Jong yang kemudian menghantam lengan Bartra.
"Bagi saya itu bukan penalti," kata Oliver.
Baca Juga: Kritik Wasit Soal Penalti, Bartra: Luar Biasa! Saya Lompat Duluan Kok
"Tapi VAR tidak bisa mengkritik wasit karena terjadi kontak fisik. Perlu diingat benturan seperti itu ribuan kali terjadi dalam pertandingan, jadi rasanya tidak pantas jika berujung dengan penalti," sambungnya seperti dikutip Marca.
Lucas Ocampos yang maju menjadi algojo tidak mensia-siakan peluang tersebut. Dengan penuh percaya diri Ocampos menundukkan Joel Robles dan mengubah papan skor menjadi 1-0.
Gol tersebut menjadi titik balik performa Sevilla yang sempat mengalami kesulitan di sepanjang babak pertama.
"Penalti tersebut menjadi titik balik. Sangat luar biasa, tidak ada seorang pun yang protes. Sepak bola adalah olahraga dengan kontak fisik," ujar Bartra.
"Penalti memang tidak menentukan segalanya. Tapi di level seperti ini, hal-hal detil seperti itu sangat menentukan," sambung mantan pemain Barcelona itu.
Baca Juga: La Liga Kembali Bergulir, Berikut Hasil dan Jadwal Pertandingan Malam Ini
Dalam pertandingan yang digelar di Estadio Sanchez Pizjuan, Jumat (12/6/2020) dini hari WIB, Sevilla mengunci kemenangan di menit 62 lewat gol Fernando. Skor 2-0 bagi tuan rumah bertahan hingga laga usai.
Dengan tambahan tiga poin, Sevilla bertahan di posisi tiga klasemen sementara La Liga dengan koleksi 50 poin. Sementara Real Betis, yang mengantongi 33 poin dari 28 laga, belum mampu beranjak dari posisi 12.