Suara.com - Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, menyarankan agar PSSI mengadopsi protokol kesehatan yang sudah diterapkan di Bundesliga alias Liga Jerman, jika kompetisi Liga 1 2020 memang restart pada bulan September atau Oktober nanti.
"Saat ini referensi bagus yang bisa kita pelajari untuk mengambil keputusan apakah liga sepakbola Indonesia bisa dilakukan lagi, saya pikir bisa merujuk ke protokol yang sudah disusun dan diterapkan di Liga Jerman," ucap Arif seperti dilansir Antara.
"Bundesliga sudah melanjutkan musim 2019/2020 sejak bulan lalu. PSSI bisa mengadopsi protokol kesehatannya untuk Liga Indonesia," imbuhnya.
Dalam paparannya, federasi sepakbola serta pemerintah Jerman menyusun protokol kesehatan yang di dalamnya mencakup sejumlah aspek pencegahan penularan Virus Corona.
Baca Juga: PSSI Jumpa Kemenpora Hari Ini, Bahas Liga 1 hingga Piala Dunia U-20
Mulai dari pengaturan di dalam lapangan saat pertandingan, pengaturan kehidupan pemain beserta keluarganya, tata cara peliputan media, hingga pelaksanaan latihan.
Para pemain dan keluarganya pun tak lepas dari pengawasan. Mereka didorong untuk melakukan tes PCR.
"Keluarga pemain dan staf pemain secara sukarela melakukan tes PCR secara reguler. Lalu tes PCR ini juga diberlakukan sebelum pertandingan dan dilakukan secara berkala," kata sang Dubes RI untuk Jerman.
Meski begitu, kata Arif, alasan Bundesliga bisa memulai kembali kompetisi dan menelurkan panduan protokol kesehatan tak lepas dari kesigapan pemerintah setempat dalam mengatasi pandemi COVID-19 di negara tersebut.
Saat ditemukan kasus positif Corona pertama, mereka langsung membentuk tim serta memberlakukan sistem karantina wilayah secara komprehensif.
Baca Juga: APPI Dukung PSSI soal Regulasi Pemain U-20 di Liga 1
Pemerintah Jerman juga memberikan dana insentif bagi masyarakat sipil maupun pelaku usaha agar perekonomian tidak ambruk.
Di satu sisi, pelacakan secara masif serta kesiapan rumah sakit untuk menangani korban positif menjadi aspek yang penting dalam memutus rantai penularan virus, hingga akhirnya Jerman menjadi negara pertama di Eropa yang mampu lepas dari jerat COVID-19 dan bisa memulai kembali Bundesliga.
"Atas dasar perkembangan ini akhirnya diputuskan Bundesliga dilanjut, tentu atas dasar kemampuan Jerman di asepk kesehatan. Tingkat infeksi yang rendah membuat Bundesliga digulirkan kembali tapi dengan guidelines," tukas Arif.