Suara.com - Perjuangan para pemain Diklat Persib dalam meraih mimpi menembus tim senior Maung Bandung tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua pemain muda Persib merasakan hal itu, tidak terkecuali Mario Jardel.
Mengenang apa yang pernah dialaminya, pemain bertahan asal Bogor tersebut mengaku punya banyak cerita, suka maupun duka, untuk bisa menembus tim senior Maung Bandung.
Salah satu kenangan yang sangat membekas dalam ingatan Jardel adalah ketika sepeda motornya kehabisan bensin dalam perjalanan menuju ke tempat latihan.
“Itu tahun 2018. Saya berangkat dari mes Diklat menuju Sidolig (Stadion PERSIB). Karena dulu uang sangat terbatas dan harus irit, saya lupa mengisi bensin motor. Di tengah perjalanan, bensinnya habis. Saya terpaksa ngedorong dan mencari kios bensin terdekat,” kenang pemain bernomor punggung 66 tersebut.
Baca Juga: Pelatih Persib Susun Skenario Latihan Jika Liga 1 Bergulir September Ini
Namun, kejadian itu tak membuat Jardel menyerah dan putus asa. Ia yakin jika usaha dan kerja kerasnya akan terbayarkan suatu saat nanti.
“Iya tetap semangat dan enggak jadi kecil hati. Karena saya punya impian membela PERSIB senior,” jelasnya dikutip dari laman resmi klub, persib.co.id.
Namun perjuangan Jardel, hingga merasakan dorong motor, tidak sia-sia. Kerja kerasnya berbuah manis di kemudian hari.
Jardel dilirik dan diberi kesempatan bermaindi tim senior menyusul performa apiknya bersama tim Diklat. Kesempatan tersebut datang di Piala Indonesia 2018/2019.
Jardel pun menjalani debut kala berhadapan dengan PSCS Cilacap di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, 5 Desember 2018.
Baca Juga: Jagoan Baru Hadir dalam Kehidupan Bek Persib Victor Igbonefo
Tak sampai dua tahun setelah mencicipi bermain bersama para senior, di awal tahun 2020, Jardel pun resmi menjadi bagi tim utama Persib dalam mengarungi kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Jardel menandatangani kontrak profesional bersama tim senior di bawah asuhan pelatih asal Belanda Robert Rene Alberts.