Suara.com - Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh Rahmat Djailani mengaku pihaknya keberatan jika Liga 1 yang rencananya akan dijalankan lagi pada September atau Oktober mendatang, terpusat di Pulau Jawa. Menurut Rahmat, pandemi virus corona di Pulau Jawa belum reda.
PSSI memang memiliki gambaran bahwa Liga 1 yang akan dijalankan nanti di pusatkan di pulau Jawa. Ini dilakukan dengan tujuan mengurangi kemungkinan terpapar corona serta menekan biaya pengeluaran peserta kompetisi.
"Ya kita minta itu dipertimbangkan kenapa harus dipusatkan di Jawa. Mengingat pandemi, kan berpusat di Pulau Jawa," kata Rahmat saat dihubungi, Jumat (5/6/2020).
Rahmat mengaku pihaknya tetap ingin menggelar pertandingan kandang di Aceh. Ia memandang Aceh aman menggelar pertandingan sepak bola karena minimnya kasus corona.
Baca Juga: Setelah Bus Diserang, Rumah Pemain Benfica Dirusak Sekelompok Orang
"Kalau kita maunya bisa menggelar home. Usulan kita main home di Aceh," tambahnya.
"Kasihan juga sudah pada menunggu 12 tahun ke Liga 1, tiba-tiba begitu Liga 1 mulai malah main di Pulau Jawa. Nah itu mohon jadi pertimbangan lah," ucapnya.
Rahmat mengaku siap jika Provinsi Aceh dipilih sebagai tuan rumah menggelar pertandingan Liga 1. Ia mengatakan, wilayahnya tersebut cukup layak menggelar pertandingan Liga 1 di tengah pandemi saat ini.
"Siap. kenapa kami bilang siap? karena kami punya dua stadion, kami juga di pusat kota. Artinya jarak bandara ke kota dekat, cuma 10-15 menit. Kita juga ada rumah sakit rujukan corona dengan standar secara nasional oleh gugus tugas dan dekat rumah sakitnya, jadi tidak jauh," ia menjelaskan.
"Fasilitas juga gampang untuk latihan, hotel segala macam. Jadi siap kalau memang disiapkan di Aceh, bahkan mungkin kalau kita diizinkan dengan penonton. Malah kita bisa mensubsidi klub lain, kan dalam bentuk fasilitas misalnya," ungkapnya.
Baca Juga: PSSI Minta Shin Tae-yong Kembali ke Jakarta
Rahmat menjelaskan jika keinginan Persiraja itu sudah disampaikan kepada PSSI. Ia pun berharap PSSI akan mempertimbangkan.
"Sudah diusulkan dalam rapat kemarin. Kalau pertimbangannya pandemi saya pikir Aceh lebih relevan, itu sih pertimbangan kami," pungkasnya.