Suara.com - General Manager (GM) Arema FC Ruddy Widodo membantah kabar yang menyebut dua penggawa Singo Edan-- julukan Arema FC-- terjangkit virus corona. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hasil rapid test menyebut dua pemain Arema reaktif.
"Tidak ada tuh. Saya nggak tahu juga itu dari mana beritanya," kata Ruddy ketika dikonfirmasi Suara.com, Jumat (5/6/2020).
Ruddy mengatakan ia tidak menerima laporan apapun ihwal pemain Singo Edan yang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test. Termasuk dari dokter tim Arema FC.
Ruddy menambahkan, dirinya juga sudah mengonfirmasi kabar tersebut ke semua penggawa SingoEdan.
Baca Juga: Raup Rp 33 Miliar, Cristiano Ronaldo Tetap Panen Uang selama Pandemi Corona
"Saya hari ini membantah masalah itu terus. Dokter tim juga tidak ada laporan ke saya. Kalau saya, kan dari dokter tim laporannya," ungkapnya.
"Kalau masalah ini dokter yang tanggung jawab. Kalau laporan ke saya tidak ada tuh. Saya juga heran, kok banyak yang nulis berita gitu. Tapi ada juga yang nggak nulis begitu, kaya wartawan yang sering ke kantor," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, media officer Arema FC Sudarmaji tidak membantah kabar tersebut, tapi juga tidak mengiyakan.
"Rapid test itu, kan untuk mengukur tingkat imun seseorang, sekarang rapid test sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkait daya imun atau kesehatan setiap orang. Rapid test untuk mengetahui potensi seseorang terhadap penyakit," ujar Sudarmaji.
Sebelumnya, diberitakan bahwa dua pemain dan seorang pelatih Arema telah melakukan rapit test secara pribadi untuk melengkapi dokumen bepergian ke daerah lain. Dari hasil tes itu dikabarkan dua pemain dinyatakan reaktif dan pelatih nonreaktif.
Baca Juga: Usia Baru 21 Tahun, Model Cantik Ini Sudah Jadi Pemilik Klub di Rumania