Suara.com - Striker Bhayangkara FC, Herman Dzumafo mengaku khawatir dengan kesehatannya jika kompetisi digulirkan lagi pada September atau Oktober mendatang di tengah pandemi COVID-19. Namun, ia lebih takut jika tidak adanya kompetisi.
Tidak adanya kompetisi membuat Dzumafo mengalami pengurangan pendapatan serta menurunnya kondisi tubuh. Tidak hanya pemain naturalisasi tersebut, hal yang sama juga dirasakan oleh seluruh pemain lain.
Oleh karena itu, Dzumafo menilai kompetisi harus tetap dijalankan. Ini semua demi kebaikan seluruh pemain.
"Perasaan saya kompetisi mau jalan lagi senang sekali. Artinya kita dapat jawaban yang positif," kata Dzumafo saat ditemui di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Baca Juga: Cara Unik Enam Pemain Bhayangkara FC Latihan Bersama di PTIK
"Kalau khawatir, sebagai manusia pasti khawatir (bermain sepakbola di tengah Pandemi). Tapi, di sisi lain mau tak mau hidup harus tetap jalan," tambahnya.
"Yang lebih khawatir lagi berhenti kompetisi. Jadi sekarang mau nggak mau lihat ke depannya dan harus maju," ia menambahkan.
Mantan pemain Persela Lamongan itu yakin ada protokol kesehatan yang dibuatkan oleh PSSI saat kompetisi jalan nanti. Oleh karenanya, pemain berusia 40 tahun tersebut mendukung kompetisi tetap dilanjutkan.
"Ya jadi nanti pandemi ini ke depannya kita sudah tahu cara menghadapinya, walau tidak bisa menjamin 100 persen," pungkasnya.
PSSI memang belum memastikan jadi atau tidaknya kompetisi dilanjutkan. Mereka baru akan mengumumkannya setelah diadakannya rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: Llorente Tak Bosan-bosannya Tonton Kemenangan Atletico di Anfield