PSSI melalui surat keputusan bernomor SKEP/48/III/2020 menetapkan bahwa bulan Maret sampai Juni adalah keadaan kahar (force majeure) sehingga klub-klub Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 dapat membayar pemain dan ofisial maksimal 25 persen dari kontrak.
Meski dipotong 75 persen, tim-tim terutama dari Liga 2 merasa berat menunaikan kewajibannya. Ditambah lagi, PSSI belum mengatur soal gaji untuk bulan Juli sampai, jika Liga 2 mulai kembali digelar Oktober, September 2020.
"Pertanyaannya, yang bayar pemain siapa? Ya klub. Kalau klub tidak membayar pemain, bisa kena sanksi FIFA, kan? Kami mati-matian mencari uang untuk membayar gaji pemain. Semua dalam posisi sulit sekarang," kata Julius.
Sementara, soal usulan PSSI yang lain seperti format Liga 2, Julius menyebut bahwa timnya sepakat dan siap menjalankannya.
Baca Juga: Soal Kelanjutan Kompetisi, PSSI Jalin Komunikasi dengan Pemerintah
PSSI secara maraton menggelar rapat virtual dengan klub-klub Liga 1, Liga 2, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) pada 2 Juni 2020.
Agenda pertemuan tersebut yaitu mendiskusikan soal usulan PSSI terkait kelanjutan Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 yang dihentikan sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19.
Adapun usulan PSSI untuk Liga 1 musim 2020 adalah, pertama, kompetisi bergulir kembali pada September atau Oktober 2020 dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kedua, pembayaran subsidi pertermin dinaikkan menjadi Rp800 juta. Ketiga, tidak ada degradasi dan, terakhir, pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa agar seluruh tim tidak perlu berada di tempat publik terutama bandara.
Kemudian, untuk Liga 2 musim 2020, PSSI menyarankan kompetisi bergulir kembali mulai kembali pada Oktober, subsidi pertermin dinaikkan menjadi Rp200 juta serta tanpa degradasi.
Baca Juga: Barcelona Bakal Impor Pemain Muda Menjanjikan dari Negeri Samba
Selain itu, hanya ada dua tim, sebelumnya tiga, yang akan promosi ke Liga 1. Pertandingan Liga 2 juga diusulkan di Pulau Jawa dengan setiap tim dibagi menjadi empat grup, di mana masing-masing digrup dihuni enam klub.