Positif COVID-19 dan Tetap Memimpin Tim, Pelatih Atalanta Tuai Kecaman

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 02 Juni 2020 | 16:32 WIB
Positif COVID-19 dan Tetap Memimpin Tim, Pelatih Atalanta Tuai Kecaman
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini menuai kecaman keras dari berbagai pihak setelah tetap memimpin timnya bertanding meski telah positif terjangkit COVID-19!

Salah satu yang terang-terangan menyampaikan kecamannya adalah klub La Liga, Valencia.

Kubu Los Che--julukan Valencia-- menyoroti Gasperini yang tetap mendampingi Atalanta saat pertandingan Liga Champions melawan klub Spanyol itu pada Maret 2020 lalu, sekalipun dia mengalami gejala telah terpapar Virus Corona.

Gasperini baru-baru ini memang mengakui kepada La Gazzetta dello Sport, bahwasanya ia sebenarnya sedang sakit pada hari sebelum laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019/2020 di markas Valencia pada 10 Maret yang dimainkan tanpa penonton, ketika saat itu Italia Utara sudah menjadi episentrum COVID-19 di Eropa.

Baca Juga: Liga Italia Dilanjut, Torino vs Parma Jadi Partai Pembuka

Gasperini kemudian memastikan bahwa saat itu dia sudah dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona!

"Tindakan semacam itu, jika benar positif terjangkit COVID-19, membahayakan semua orang selama perjalanan itu dan tinggal di Valencia. Ini sangat tidak bertanggung jawab dan meresahkan," demikian pernyataan Valencia seperti dimuat football-espana.

Kubu Valencia menggarisbawahi, padahal partai leg kedua itu dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah persebaran virus, sehingga ironis ada orang yang sudah terpapar masih terlibat dalam laga di stadion tertutup tersebut.

Sepekan setelah pertandingan yang dimenangkan Atalanta 4-3 sehingga menang agregat 8-4 itu, kubu Valencia memang mengumumkan bahwa 35 persen skuat dan staf mereka positif terpapar COVID-19.

Lantaran kandang Atalanta di Bergamo tak memenuhi standar UEFA, pertandingan leg pertama antara kedua tim dihelat di San Siro, Milan, yang dihadiri oleh sekira 40.000 penonton.

Baca Juga: Bukan Santiago Bernabeu, Ini Kandang Real Madrid di Sisa Musim 2019/2020

Pertandingan ini diyakini menjadi penyebab meluasnya infeksi di Italia dan Spanyol yang kemudian disebut oleh Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori sebagai "bom biologi".

Italia menduduki urutan ketiga terparah di dunia dengan 33.000 korban meninggal dunia sejauh ini, sedangkan di Spanyol ada 27.000 nyawa manusia yang melayang akibat Virus Corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI