Suara.com - Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi mengaku belum bisa berkomentar terkait wacana pembentukan operator baru untuk Liga 2. Wacana pembentukan operator baru itu sendiri sebelumnya disampaikan oleh Presiden Klub Persiba Balikpapan Gede Widiade.
Gede berharap, dengan adanya operator baru, beban PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan juga PSSI akan lebih ringan.
Sebagaimana diketahui, Liga 2 masih dikelola oleh PT LIB yang juga mengurusi Liga 1.
"Saya baru dengar soal ini dan belum ada pemberitahuan secara resmi ke PSSI," kata Yunus kepada suara.com, Senin (1/6/2020).
Baca Juga: Dilirik Muangthong United, Febri Hariyadi: Cuma Rumor
Yunus mengaku tidak mau berandai-randai jika nantinya tim-tim Liga 2 ingin dikelola operator baru. Pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI lebih memilih menunggu pemberitahuan secara resmi.
"Belum ada resminya. Jadi tidak belok ke mana-mana bila berandai-andai," jelasnya.
Memang, masalah ini masih sebatas wacana semata. Namun, menurut Gede Widiade operator berbeda dengan kasta teratas sudah dilakukan di Inggris.
"Ini hanya untuk lebih mempermudah serta membantu PT LIB meringankan beban yang seharusnya diberikan kepada kita. Ini seperti di luar negeri kaya di Inggris, Liga 1 dan Liga 2, kan badan usahanya sendiri-sendiri," kata Gede.
"Kaya Liga 1 itu Mercedes-Benz dan Liga 2 Avanza. Jadi supaya kita ini tidak nebeng Mercedez-Benz terus," Gede menambahkan.
Baca Juga: PSSI Kembali Gelar Pertemuan dengan Klub Liga 1 dan Liga 2
"Biasanya kita, kan disubsidi secara bertahap lima tahun atau 10 tahun nanti berkurang, berkurang, dan berkurang (dana subsidi). Dananya yang dikurangi terus bisa buat yang lain kaya pembinaan di Asprov (Asosiasi Provinsi) dan di Askot (Asosiasi Kota) gitu," ungkapnya.