Gede Widiade Ungkap Wacana Pembentukan Operator Baru Liga 2

Senin, 01 Juni 2020 | 16:38 WIB
Gede Widiade Ungkap Wacana Pembentukan Operator Baru Liga 2
Logo Liga 2. [Twitter@Liga2Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden klub Liga 2 Persiba Balikpapan, Gede Widiade, mengungkap wacana pembentukan operator baru untuk tim-tim kasta kedua kompetisi sepakbola Tanah Air.

Menurut Gede, tujuan dibentuknya operator kompetisi yang baru adalah untuk membantu meringankan beban PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator utama liga sepakbola di Indonesia. Selain itu juga untuk meringankan beban PSSI.

Sebagaimana diketahui, pengelolaan Liga 2 2020 sampai dengan saat ini masih di bawah PT LIB yang juga mengurusi Liga 1. 

"Itu masih wacana, tapi memang ada niatan seperti itu. Wacana untuk meringankan dan membantu PT LIB dan PSSI untuk mencari sumber pendapatan liga," kata Gede saat dihubungi suara.com, Senin (1/6/2020). 

Baca Juga: Bukan Santiago Bernabeu, Ini Kandang Real Madrid di Sisa Musim 2019/2020

"Itu saja sih dengan syarat-syarat dilakukan secara bertahap, lima tahun atau 10 tahun. Tujuannya hanya untuk membantu, meringankan dan mencari dana untuk pihak kita (Liga 2)," tambahnya.

Mantan Direktur Utama Persija Jakarta itu mengatakan, dibuatnya operator baru ini agar Liga 2 tidak selalu menumpang dengan Liga 1 dalam hal mencari pendapatan.

Menurutnya, hal yang diwacanakan ini sudah dilakukan di berbagai liga di Eropa.

"Ini hanya untuk lebih mempermudah serta membantu PT LIB meringankan beban yang seharusnya diberikan kepada kita. Ini seperti di luar negeri kayak di Inggris. Liga 1 dan Liga 2 mereka kan badan usahanya sendiri-sendiri," papar Gede.

"Kayak Liga 1 itu Mercedes-Benz dan Liga 2 Avanza lah. Jadi, supaya kita ini tidak nebeng Mercedez-Benz terus, tapi ini harus bertahap," imbuhnya mencoba beranalogi. 

Baca Juga: Liga Spanyol Restart: Catat Tanggal Main Barcelona dan Real Madrid

"Biasanya kita kan disubsidi secara bertahap lima tahun atau 10 tahun nanti berkurang, berkurang, dan berkurang (dana subsidi). Dananya yang dikurangi terus bisa buat yang lain, kayak pembinaan di Asprov (Asosiasi Provinsi) dan di Askot (Asosiasi Kota) gitu," tandas Gede.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI