Persik Kediri Minta Liga Disetop Ganti dengan Turnamen

Kamis, 28 Mei 2020 | 09:20 WIB
Persik Kediri Minta Liga Disetop Ganti dengan Turnamen
Sejumlah pesepak bola mengikuti launching klub sepak bola Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (23/2/2020) malam. Klub sepak bola berjulukan Macan Putih tersebut siap berlaga pada kompetisi Liga 1 musim 2020. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 18 tim Liga 1 2020 telah memberikan masukannya kepada PSSI saat menggelar rapat virtual yang berlangsung, Rabu (27/5/2020). Ada yang menyarankan liga dilanjutkan, begitupun sebaliknya.

Salah satu tim yang meminta kompetisi disetop adalah Persik Kediri. Presiden Klub Persik Abdul Hakim Bafagih mengusulkan penghentian liga secara total dan menggantinya dengan turnamen.

“Kalau memang terpaksa dilanjutkan, kami usulkan ada turnamen yang digelar di bulan November sampai Desember (2020),” kata Hakim dalam rilis yang diterima Suara.com.

VP Marketing Biznet Yudie Haryanto (kiri) melakukan penandatanganan kerjasama dengan dan CEO Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih. Biznet resmi menjadi sponsor utama Persik Kediri selama Liga 1/ 2020. ANTARA Jatim/ HO
CEO Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih dan VP Marketing  Biznet Yudie Haryanto. Biznet resmi menjadi sponsor utama Persik Kediri selama Liga 1/ 2020. ANTARA Jatim/ HO

Untuk turnamen ini pun, Persik punya beberapa masukan. Mereka tidak ingin seperti Piala Presiden di mana pertandingan yang dijalani tidak merata.

Baca Juga: Hits Bola: Pesona Flora Coquerel, Miss Prancis yang Pernah Tolak David Luiz

"Jangan sampai seperti Piala Presiden sebelumnya yang tidak rata," ungkapnya.

Kedua, yang tidak kalah penting adalah soal siapa yang berhak menjadi operator turnamen. Hakim menilai PT Liga Indonesia Baru sebagai operator Liga 1 sedang tidak baik kondisi keuangannya.

Itu terlihat saat rapat umum pemegang saham (RUPS) Luar Biasa pada 18 Mei lalu. Hakim menyarankan perlu mencari operator yang benar-benar siap dengan format turnamen.

"Karena kalau ada pertandingan, ada hak yang diberikan kepada pelatih, pemain dan ofisial," ia menambahkan.

Menurut Hakim, memaksakan kompetisi berjalan lagi bisa mengganggu upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus. Ia mengatakan protokol pencegahan di luar stadion saja sangat sulit diterapkan, apalagi di dalam stadion.

Baca Juga: Laga RB Leipzig vs Hertha Berlin Berakhir Imbang 2-2

“Kita akan mengalami kesulitan itu. Tapi saya sendiri berharap, Pak Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI punya solusi yang brilian dan menggembirakan," pungkas Hakim.

Memang, PSSI belum menentukan nasib kompetisi. Nasib kompetisi baru diputuskan oleh PSSI saat rapat Exco setelah tanggal 29 Mei mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI