Suara.com - Pengalaman berbeda dirasakan Makan Konate di momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Gelandang Persebaya Surabaya itu tak bisa mudik ke kampung halamannya di Mali akibat wabah virus corona.
Konate memang tak bisa mudik lantaran Mali menerapkan aturan lockdown, sehingga tidak ada penerbangan dari Indonesia. Tercatat, pemain 28 tahun itu sudah hampir tiga bulan sendirian di Surabaya.
Kendati demikian, Konate tetap bersyukur bisa merasakan lebaran tahun ini. Ia mengaku tetap bisa berkomunikasi dengan anak, istri, serta keluarganya melalui video call.
''Lebaran kali ini saya diam di apartemen saja, telepon sama keluarga dan video call sama istri,'' ungkap Konate, dikutip dari laman resmi klub.
Baca Juga: Liburkan Tim Dua Pekan, Ini Pesan Pelatih Persebaya pada Pemain
Momen kali ini tentu membuat Konate merasakan lebaran di Indonesia untuk pertama kalinya. Ia merasakan ada sedikit perbedaan tradisi dengan di Mali.
''Lebaran di Mali beda dengan di Indonesia. Kalau di Mali selesai salat semua langsung kumpul di rumah untuk bersalaman dengan keluarga dekat, sedangkan yang jauh datang untuk makan-makan bersama,'' kata Konate.
''Jadi lebaran di Mali lebih bersifat internal. Sementara perayaan yang meriah ada di Idul Adha,'' tuturnya menambahkan.
Konate pun mengaku rindu bisa lebaran di Mali. Salah satunya karena ia bisa merasakan makanan khas negaranya yang hanya ada di momen hari raya seperti ini.
"Biasanya lebaran saya makan nasi sama sup ayam khas Mali. Sementara saat saya di sini tidak bisa membuatnya,'' ujar eks pemain Arema FC itu.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Video Wonderkid Persebaya Supriadi Jualan Takjil Bareng Pacar
''Tradisi lebaran tidak bisa meriah karena virus corona. Tapi disyukuri saja dan bikin seperti yang tahun lalu saja, semoga corona segera pergi,'' tandasnya.