Ismed Sofyan Inginkan Ini Jika Liga 1 2020 Dilanjutkan di Tengah Pandemi

Jum'at, 22 Mei 2020 | 10:16 WIB
Ismed Sofyan Inginkan Ini Jika Liga 1 2020 Dilanjutkan di Tengah Pandemi
Pemain Persija Jakarta Ismed Sofyan saat jumpa pers di Kantor Persija, Kuningan, Jakarta, Rabu (22/1/2020). (Suara.com / Adie Prasetyo Nugraha).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasib Liga 1 2020 akan ditentukan pada 29 Mei 2020. Masih ada peluang jika kompetisi akan dilanjutkan di tengah pandemi COVID-19.

Sebagaimana diketahui, PSSI masih menunggu instruksi dari pemerintah terkait nasib kompetisi. Masa darurat bencana corona yang ditetapkan oleh penmerintah hingga 29 Mei 2020 diperpanjang atau tidak.

Jika diperpanjang kompetisi akan setop. Namun, jika tidak Liga 1 dan 2 akan jalan kembali pada awal Juli 2020 mendatang.

Bek Persija Jakarta Ismed Sofyan usai berlatih di kawasan Sawangan, Jakarta, Kamis (16/1/2020). [Suara.com/Adie Prasetyo]
Bek Persija Jakarta Ismed Sofyan usai berlatih di kawasan Sawangan, Jakarta, Kamis (16/1/2020). [Suara.com/Adie Prasetyo]

Tentunya bakal ada perbedaan jika liga kembali berputar di tengah pandemi. Oleh karenanya, pemain senior Persija Jakarta Ismed Sofyan pun punya syarat jika nantinya liga bergulir di tengah pandemi.

Baca Juga: Kembali ke Pelatihan Liverpool, Henderson Merasa Sangat Aman

Ismed ingin agar PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) meniru negara lain. Seperti Korea Selatan dan Jerman yang sudah kembali menjalankan kompetisi mereka.

"Kita bisa mencontoh negara lain dari sisi positifnya. Mereka bisa kembali menggelar pertandingan," kata Ismed.

Namun, Ismed meragukan kemampuan yang dimiliki Indonesia menetapkan standar yang pas menjalankan kompetisi di tengah pandemi.

"Tetapi, apakah kita mampu dan mempunyai fasilitas yang sama seperti mereka untuk menjalan protokol kesehatan itu. Negara lain mungkin mereka lebih canggih dan siaga dari kita dalam menjaga si pemain dan lainnya yang terlibat," ia menambahkan.

Selain itu, Ismed mengatakan klub juga harus terlibat dalam menetapkan protokol kesehatan. Jangan sampai semua dibebankan kepada federasi dan operator.

Baca Juga: 5 Hits Bola: Bambang Pamungkas Bicara Kans Jadi Pelatih Timnas Indonesia

"Lalu, apakah semua klub mampu membiayai tim kesehatan setiap latihan atau mau bertanding untuk tes COVID-19," pungkasnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI