Suara.com - Sejak aktivitas Persebaya Surabaya lumpuh akibat wabah virus corona, hampir semua pemain memutuskan pulang kampung. Tercatat hanya tinggal segelintir saya yang masih bertahan di Surabaya, yakni Oktafianus Fernando, Makan Konate, dan Patrich Wanggai.
Oktafianus tidak pulang kampung karena memang asli Surabaya, sementara Konate terpaksa hanya di Surabaya saja karena negaranya yakni Mali sudah menerapkan aturan lockdown sehingga tidak ada penerbangan.
Nah soal Wanggai yang tetap di Surabaya. Pemain kelahiran Nabire, Papua itu punya alasan tersendiri meski sejatinya punya kesempatan pulang kampung.
''Saya tetap di Surabaya bersama keluarga. Karena di sini saya bisa terus latihan, ada fasilitas seperti gym dan kolam renang,'' ujar Wanggai, dilansir dari laman resmi klub.
Baca Juga: Perbedaan Waktu Mambuat Alwi Slamat Tak Bisa Ikut Latihan Online Persebaya
''Tahun kemarin saya juga tidak pulang waktu lebaran, cuma Natal saja saya mudik,'' tuturnya menambahkan.
Dengan tetap tinggal di Surabaya, Wanggai mengaku bisa lebih fokus menjaga kondisi. Seandainya tiba-tiba ada pengumuman Liga 1 2020 dilanjutkan, ia sudah siap.
Patrich menambahkan, selama di Surabaya banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Hampir tidak keluar karena sedang memberlakukan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
''Di rumah saja, nonton, main game. Dan tak lupa latihan,'' kata pemain 31 tahun itu.
Baca Juga: Bantu Perangi Corona, Bek Muda Persebaya Lelang Jersey Spesialnya