Suara.com - Upaya banding Manchester City atas sanksi UEFA bagi klub yang dilatih Josep Guardiola itu mengikuti kompetisi Liga Champions, akan disidangkan di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada 8-10 Juni mendatang.
Seperti diberitakan sebelumnya, juara Liga Inggris tersebut dituding melakukan sejumlah pelanggaran terhadap peraturan-peraturan Financial Fair Play (FFP) terkait pendapatan sponsor antara 2012 sampai 2016.
Selain dilarang tampil di kompetisi Eropa, City juga dijatuhi denda sebesar 30 juta euro.
Saat dihubungi AFP, pihak CAS mengatakan belum mengetahui apakah persidangan banding itu akan dilakukan melalui konferensi video atau cara lainnya, karena saat ini masih terdapat banyak pembatasan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Sayang Anak, Kapten Watford Tolak Ikut Latihan di Tengah Pandemi Corona
City telah berjanji untuk menentang apa yang mereka sebut sebagai keputusan tidak adil dari UEFA.
Sebuah investigasi telah dilakukan setelah bocornya sejumlah surat elektronik yang dipublikasikan oleh majalah Jerman Der Spiegel tahun lalu, sebagai bagian "Football Leaks."
Seandainya City gagal mendapat keputusan yang menguntungkan mereka, maka hal itu akan menjadi hantaman keras bagi nama besar klub.
Gelandang Kevin de Bruyne pada awal bulan ini mengatakan ia mungkin mempertimbangkan masa depannya di City seandainya skors itu tidak dikurangi minimal untuk semusim.
"Dua tahun akan terlalu lama. (Skors) satu tahun adalah sesuatu yang mungkin masih dapat saya terima," kata pemain Belgia itu kepada Het Laatste Nieuws seperti dimuat Antara, Selasa (19/5/2020).
Baca Juga: Presiden DFB Ajukan Salary Cap atau Batasan Gaji di Liga Jerman
City belum pernah menjuarai Liga Champions, namun mereka mengantungi kemenangan 2-1 atas Real Madrid dari pertandingan leg pertama 16 besar sebelum musim 2019/2020 ditangguhkan karena pandemi virus corona COVID-19.