Barito Putera Sayangkan RUPS PT LIB Tak Bahas soal Utang kepada Klub

Selasa, 19 Mei 2020 | 17:09 WIB
Barito Putera Sayangkan RUPS PT LIB Tak Bahas soal Utang kepada Klub
Bendera sepak pojok dengan logo PT Liga Indonesia Baru. (ANTARA/HO-PT Liga Indonesia Baru)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajemen Barito Putera menyayangkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) tidak membahas secara detil mengenai utang kepada klub. Padahal, masalah itu menurutnya cukup krusial untuk dibahas.

RUPS kemarin memang lebih banyak membahas laporan kegiatan PT LIB periode Februari - Mei 2020, laporan keuangan Januari - Mei 2020, proyeksi bisnis, serta pengunduran diri sejumlah komisaris dan direksi.

Selain itu, kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 dan uang subsidi kepada klub-klub juga dibahas, meski tidak secara rinci lantaran masih menunggu pengumuman pemerintah soal darurat bencana COVID-19 di Tanah Air.

"Walaupun saat laporan disampaikan soal opsi-opsi untuk skema kelanjutan kompetisi 2020, semua masih menunggu pemenuhan syarat-syarat dimulainya kembali, seperti pencabutan status darurat bencana oleh BNPB yang menjadi indikator kondisi secara nasional dan daerah telah membaik," ucap asisten manajer Barito Putera, M Ikhsan Kamil.

Baca Juga: Legenda Leverkusen: Kai Havertz Bakal Sukses di Liverpool Bersama Klopp

Namun, Ikhsan menyayangkan tidak ada pembahasan ihwal utang PT LIB kepada kubu Barito. Padahal, utang yang terjadi sudah ada sejak musim 2017.

"Di RUPS kami belum mendapatkan gambaran pasti perihal skema pembayaran utang PT LIB ke klub, untuk utang rating dan ranking klub kompetisi 2017, serta pelunasan utang PT LIB ke klub untuk Elite Pro Academy musim 2018," tutur Ikhsan.

Dalam RUPS Luar Biasa tersebut, yang menjadi sorotan adalah mundurnya beberapa petinggi PT LIB. Sebut saja Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri serta tiga komisaris, yakni Sonhadji, Hasani Abdulgani dan Hakim Putratama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI