Gerard Deulofeu Cerita Beratnya Jadi Pemain Muda Barcelona

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Sabtu, 16 Mei 2020 | 11:15 WIB
Gerard Deulofeu Cerita Beratnya Jadi Pemain Muda Barcelona
Gerard Deulofeu saat memperkuat Barcelona. (Instagram/gerardeulofeu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerard Deulofeu yang merupakan produk asli La Masia berkisah soal beratnya jadi pemain muda Barcelona. Ia menilai pemuda-pemuda tersebut sudah menanggung beban berat nama besar pemain yang sukses di tim senior.

Deulofeu sendiri memulai kariernya di La Masia pada 2003 ketika berumur sembilan tahun. Kemudian ia sukses menanjak ke tim Barcelona B hingga mencicipi debut di tim senior pada Oktober 2012 kala melawan Real Mallorca.

Kala itu Deulofeu tampil dari bangku cadangan untuk menggantikan Cesc Fabregas pada menit ke-63. Di akhir laga, Barcelona sukses menang telak dengan sekor 5-0.

Dengan bakatnya mengolah si kulit bundar, Deulofeu langsung digadang-gadang bakal menjadi suksesor produk La Masia yang lain, seperti Sergio Busquets, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, hingga Lionel Messi.

Baca Juga: Lionel Messi: Peluang Barcelona Juarai Liga Champions Sangat Kecil

Namun ia akhirnya gagal memenuhi espektasi tersebut. Deulofeu pun akhirnya lebih banyak menjalani masa peminjaman ke sejumlah klub Eropa, dan kini hanya bisa membela tim sekelas Watford di Liga Primer Inggris.

Espektasi tinggi itulah yang menurut Deulofeu membuat para pemain muda sulit berkembang menunju puncak performa di Barcelona. Lebih lagi tuntutan publik juga sangat mempengaruhi setiap pemain.

Pemain Barcelona Gerard Deulofeu rayakan golnya dengan Lionel Messi [AFP]
Pemain Barcelona Gerard Deulofeu rayakan golnya dengan Lionel Messi [AFP]

''Ketika Anda muda, di Barcelona, akan ada banyak mata yang mengawasi. Banyak orang yang berpikir bahwa Anda bisa jadi Iniesta, Messi, bintang-bintang baru sepak bola,'' ujar Deulofeu, dilansir dari Sport.

''Dan itu sulit, sebab pemain muda harus bekerja dengan tenang, setiap hari, tanpa tekanan. Anda harus belajar dan berlatih, tapi beberapa orang terlalu banyak bicara. Mereka menciptakan mimpi yang sangat sulit diraih,'' imbuhnya.

''Saat itu menjadi masa yang sangat sulit. Sebab meski Anda bermain baik untuk tim Barca B, tapi tahu bahwa ada Messi, Neymar, dan Pedro di depan Anda,'' tandas pemain 26 tahun itu.

Baca Juga: Lautaro Martinez Cuma Mau ke Barcelona, Bukan yang Lain

Kendati demikian, Deulofeu tak menyesalah pernah menjadi bagian Barcelona. Ia justru merasa bersyukur karena bisa banyak belajar dari tim terbaik di dunia tersebut.

''Saya bangga berkembang di Barcelona. Tapi semua orang harus tahu bahwa masa-masa saya di tim inti bukan yang paling baik. Saya merasa gagal mencapai target,'' ungkap Deulofeu.

''Ada banyak pemain top di tim inti. Jadi harus segera memutuskan mau bersabar dan bertahan atau pergi dan bermain lagi,'' pungkasnya.

Deulofeu sendiri sempat pulang lagi ke Barcelona pada 2018. Namun tak berselang lama ia akhirnya dijual secara permanen ke Watford.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI