Suara.com - Kabar pembelian Newcastle United oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, sempat menuai penolakan dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah tunangan mendiang Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz. Lantas apa hubungannya?
Melansir dari BBC, Cengiz punya rencana menikah dengan Khashoggi. Namun semua gagal setelah aktivis kemanusiaan asal Arab Saudi itu menjadi korban pembunuhan di Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki pada 2018.
Dan dalang di balik pembunuhan tersebut mengarah pada Pangeran Salman. Sebab ia tak senang dengan Khashoggi yang lantang menyuarakan kritikan pedas terhadap Kerajaan Arab Saudi lewat tulisannya di Washington Post.
Oleh sebab itulah Cengiz begitu dendam pada sosok Pangeran Salman. Melalui unggahan di Twitternya, ia menyuarakan dengan lantang agar Newcastle menolak rencana tersebut karena citra buruk Pangeran Salman bisa mencoreng reputasi Liga Inggris dan Pemerintah Inggris.
Baca Juga: Gareth Bale Jadi Target Utama Calon Pemilik Baru Newcastle United
''Otoritas Kerajaan Inggris dan Liga Inggris tak boleh membiarkan seorang seperti Mohammed Bin Salman yang bertanggung jawab atas pembunuhan mendiang tunangan saya, Jamal Khashoggi, terlibat di bisnis olahraga Inggris. Jika sampai terjadi, itu akan menodai reputasi Liga Inggris dan Pemerintah Inggris,'' tulis Cengiz.
''Mohammed Bin Salman menggunakan olahraga internasional untuk membersihkan reputasi buruk setelah membunuh Jamal. Setiap investigasi, termasuk PBB dan CIA. menyimpulkan bahwa Bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal. Saya mendesak Liga Inggris dan Kerajaan Inggris turun tangan menyetop pembelian Newcastle dan jauhkan MBS dari dunia olahraga di Inggris,'' tegasnya.
Selain itu, Pangeran Salman juga dituding terlibat kasus pembajakan hak siar Liga Inggris sejak 2017. Melalui perusahaannya bernama Arabsat, mereka menyediakan platform untuk pembajakan siaran sepak bola bernama beoutQ.
Dengan sokongan Arabsat, beoutQ membajak siaran pertandingan termasuk Liga Inggris di BeIN Sports yang notabene milik Qatar. Ulah tersebut diklaim telah menyebabkan kerugian besar.
Sebagai informasi, Pangeran Salman melalui perusahaannya Saudi Public Investment Fund (PIF) akan mengambil alih saham 80 persen Newcastle. Dana tak kurang 300 juta pounds (Rp 5,7 triliun) telah disiapkan untuk memuluskan rencana tersebut.
Baca Juga: Calon Pemilik Baru Newcastle United Ingin Angkut Kalidou Koulibaly
Media-media ternama Inggris bahkan telah mengklaim proses akuisisi dari bos sebelumnya, Mike Ashley dipercaya akan segara rampung. Namun ia dikabarkan tak memegang kendali langsung, melainkan akan menunjuk orang kepercayaannya bernama Yasir Al-Rumayyan.