Kemudian kejutan pun datang dari Wigan. Mereka tampil menggila usai Manchester City harus bermain dengan 10 orang karena Pablo Zabaleta dikartu merah pada menit ke-84, .
Sadar waktu segera habis, Wigan langsung mengambil inisiatif menyerang. Terbukti, mereka sukses memecah kebuntuan lewat sepakan pojok oleh Shaum Maloney kemudian berhasil disambar oleh Ben Watson, dan gol pun terjadi.
Wigan akhirnya sukses mencatatkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya mereka menyabet trofi Piala FA dan menjadi gelar satu-satunya.
Namun superioritas Wigan di kancah Piala FA tak diikuti di Liga Primer Inggris. Mereka kala itu harus berjuang bangkit dari zona degradasi.
Baca Juga: Pandemi Belum Reda, Tebas: Musim Depan, Gaji Pemain La Liga Wajib Dipangkas
Saat itu Wigan berada di posisi 18 klasemen. Anak asuh Martinez hanya butuh setidaknya tiga poin untuk keluar dari zona merah.
Sialnya, Wigan akhirnya benar-benar terdegradasi. Mereka kalah 1-4 dari Arsenal di laga penentuan. Laga tersebut digelar di Emirates Stadium, empat hari setelah mengunci titel juara Piala FA.
Sebelum laga tersebut, CEO WIgan kala itu, yakni Dave Whelan rela untuk menikat trofi Piala FA dengan tiga poin. Baginya poin penuh penting demi menyelamatkan nasib klubnya tersebut.
''Saya sangat bangga (juara Piala FA). Tapi apabila ada yang meminta saya piala itu untuk ditukar dengan kemenangan di kandang Arsenal, saya takkan menolak,'' ujar Whelan kala itu, seperti dilansir dari The Sun.
''Karena bagi saya sangat penting bertahan di Liga Primer. Saya juga yakin banyak orang menilai kami pantas tetap berada di sini,'' tandasnya.
Baca Juga: Rasa Khawatir Raheem Sterling Bila Liga Inggris Dilanjutkan
Sejak didegradasi pada musim 2012/2013, Wigan tak pernah sekali pun promosi lagi ke Liga Primer Inggris. Kini mereka harus puas berkompetisi di kasta kedua Inggris, Divisi Championship.