Suara.com - Manajemen Persiraja Banda Aceh tetap ingin Liga 1 2020 dilanjutkan setelah pandemi COVID-19 selesai di Indonesia. Namun, jika harus meniru liga-liga di Eropa dengan tanpa penonton lebih baik tidak dilakukan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Jealani. Meski diakui Rahmat, Indonesia bisa saja menerapkan hal yang sama seperti beberapa tim di Eropa.
Sebagaimana diketahui, liga-liga di Eropa dalam waktu dekat rencananya akan segera bergulir. Seperti di Spanyol dan Jerman.
Namun setiap pertandingan yang digelar di Eropa harus tanpa penonton dan mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah setempat.
Baca Juga: Bima Sakti Tak Sabar Menanti Lawan Timnas U-16 dan 4 Berita Terkini Lainnya
"Kami tetap pada prinsip setuju liga dimulai lagi, tapi kalau mengambil langkah seperti liga di Eropa tanpa penonton itu mending jangan," kata Rahmat saat dihubungi, Selasa (12/5/2020).
"Jadi itu juga menjadi pertimbangan yang serius, bahwa kemudian kalau harus mengikuti protokol kesehatan, ya oke. Tapi kan agak sulit ada 20 sampai 30 ribu orang berkumpul jadi agak sulit," tambahnya.
Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan sulitnya kompetisi di Indonesia berlangsung tanpa adanya penonton. Apalagi, sebagian besar tim ada yang mengandalkan uang dari penjualan tiket pertandingan.
Tentu berbeda dengan tim-tim di Eropa yang lebih mapan dari segi finansial. Sehingga tidak ada masalah jika pertandingan berlangsung tanpa penonton.
"Kalau memaksakan liga tanpa penonton klub bisa bangkrut, tidak sanggup bayar gaji kemudian pemain mengadu kepada FIFA, siapa yang harus disalahkan karena beda dengan klub di Eropa yang liganya sudah menjadi industri," pungkasnya.
Baca Juga: Gelar dan Kesuksesan, Mimpi Robert Bersama Persib Bandung