Suara.com - Kompetisi sepak bola di berbagai penjuru dunia mulai menemu titik terang di tengah pandemi COVID-19. Beberapa Liga-liga di Eropa seperti Spanyol dan Jerman mulai berencana menggelar kembali kompetisi yang sempat tertunda.
Tidak hanya Eropa, di Asia, Liga Korea Selatan alias K-League bahkan sudah berjalan. Tentu dengan beberapa protokol kesehatan yang harus diikuti.
Seperti menggelar pertandingan tanpa penonton, serta beberapa aturan demi kesehatan dan kepentingan orang banyak.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Mampukah Liga Indonesia mengikuti apa yang dilakukan negara-negara di Eropa sana?
Baca Juga: Tunggak Gaji Pemain Barito Putera, Kelantan FA Ajak Suporter Patungan
Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara kurang yakin dengan hal tersebut. Menurutnya, ada beberapa pertimbangan yang membuat Indonesia sulit menggelar kompetisi di tengah pandemi COVID-19.
"Kalau saya sebetulnya kompetisi musim ini agak sulit dilanjutkan karena kalau melihat perkembangan pandemi ini, Indonesia belum mencapai titik curva tertingginya. Jadi agak sulit dilanjutkan kompetisi, karena kompetisi ini, kan melibatkan banyak orang. Jadi itu yang harus diwaspadai," kata I Nyoman saat dihubungi, Selasa (12/5/2020).
"Nanti apabila kompetisi dilanjut tanpa penonton agak sulit juga gituloh. Karena bagaimanapun juga dengan tidak adanya penonton, klub tak ada pemasukan. Ini kan lumayan pemasukan itu buat kami," tambahnya.
Menurut Nyoman, Indonesia dan liga-liga yang ada di Eropa belum bisa disejajarkan. Dari segi finansial, tim Eropa tentu lebih bagus.
"Kalau dibandingkan dengan Eropa, kan mungkin sistemnya sudah kuat. Protokol kesehatannya juga sudah sangat disiplin sehingga di sana bisa dilakukan pertandingan. Klub di Eropa memang secara finansial mungkin juga gak terlalu bermasalah," tambahnya.
Baca Juga: Alasan Marc Klok Tambah Tato Baru Bergambar David Beckham
Sebagaimana diketahui, nasib kompetisi di Indonesia masih belum ada kejelasan. PSSI masih menunggu instruksi pemerintah terkait masa darurat COVID-19 yang ditetapkan hingga 29 Mei mendatang.
Jika pemerintah memperpanjang masa darurat wabah corona ini, maka kompetisi bakal disetop total. Sebaliknya, jika tidak, kompetisi baik itu Liga 1 atau 2 akan dilanjutkan.