Suara.com - COO Bhayangkara FC Sumardji mengaku sebagian besar tim-tim Liga 1 sebagai pemilik saham di PT Liga Indonesia Baru (LIB) menginginkan digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa. Hanya saja, RUPS Luar Biasa ini bukan karena kejadian yang belakangan terjadi di PT LIB.
Para pemegang saham ingin mengetahui kejelasan dari kompetisi apakah lanjut atau tidak. Selain itu, perihal pemotongan subsidi tidak kalah pentingnya untuk dibahas.
"Memang rekan-rekan yang lain sudah menghendaki untuk ada RUPS Luar Biasa. Untuk membahas bagaimana nasib tim-tim dan kelanjutaan dari kompetisi ini sendiri seperti apa. Ini yang diminta dari beberapa teman-teman di Liga 1," kata Sumardji saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020).
Pria berpangkat Kombes di kepolisian ini menambahkan bahwa para tim sudah bersurat ke PT LIB dan PSSI terkait dengan masalah RUPS Luar Biasa ini. Merek ingin agar RUPS Luar Biasa bisa segera digelar.
Baca Juga: Latihan Online Jadi Pengalaman Baru Buat Pemain Persebaya
"Untuk masalah RUPS Luar Biasa ini, kami semua dari tim Liga 1 sudah sepakat dan sudah mengirimkan surat kepada PSSI dan PT LIB agar RUPS Luar Biasa ini bisa segera dilaksanakan," ucapnya.
Sebelummya, PT LIB melalui surat bernomor 187/UB-COR/V-2020 pada tanggal 4 Mei 2020 meminta PSSI untuk menghentikan secara total kompetisi. Tak hanya itu, PT LIB juga meminta restu agar subsidi tim-tim Liga 1 dan 2 dipotong.
PT LIB ingin subsidi klub Liga 1 dibayar sebesar Rp 350 juta per termin, sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp 100 juta per termin. Artinya klub Liga 1 hanya menerima Rp 3,5 miliar (semula Rp 5,2 miliar), sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp 1 miliar (awalnya Rp 1,15 miliar).
Selain itu, PT LIB juga sedang ada masalah internal. Tiga direksi PT LIB merasa tidak pernah dilibatkan atas putusan yang dibuat oleh Direktur Utama Cucu Somantri. Oleh karena itu, mereka meminta kepada pemegang saham untuk melakukan RUPS Luar Biasa.
Baca Juga: Inter Milan dan AC Milan Kembali Jalani Latihan Setelah Dua Bulan Lockdown