Persiraja Apresiasi PSSI Tolak Permintaan PT LIB Batalkan Liga 1 2020

Rabu, 06 Mei 2020 | 18:15 WIB
Persiraja Apresiasi PSSI Tolak Permintaan PT LIB Batalkan Liga 1 2020
Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani. [Laman resmi Persiraja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, mengaku keberatan dengan rencana PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 2020, yang berniat memotong subsidi untuk klub-klub top-flight Tanah Air.

Oleh karena itu, Rahmat mengapresiasi sikap PSSI yang menolak wacana dari PT LIB tersebut. Menurutnya, pemotongan subsidi akan sangat merugikan klub-klub Liga 1. 

Sebelumnya, PT LIB meminta PSSI untuk menghentikan secara total Liga 1 dan 2 2020. Wacana ini atas persetujuan Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri. 

Tak hanya itu, PT LIB juga meminta subsidi klub-klub Liga 1 dan 2 dipotong.

Baca Juga: Bhayangkara FC Berharap Tidak Ada Pemotongan Subsidi

Respons dari PSSI, Federasi Sepakbola Indonesia itu pun menolak permintaan PT LIB tersebut, lewat surat yang ditandatangani Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Rahmat Djailani yang mewakili Persiraja pun mengapresiasi betul penolakan yang dilakukan PSSI ini. Menurutnya, pemotongan subsidi akan sangat merugikan klub di tengah pandemi Virus Corona saat ini. 

Sebagai informasi, PT LIB sekarang menginginkan subsidi klub Liga 1 dibayar sebesar Rp 350 juta per termin selama 10 bulan. Sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp 100 juta per termin selama 10 bulan. 

Jika ditotal, klub-klub Liga 1 masing-masing menerima Rp 3,5 miliar (Rp 350 juta x 10 termin). Sedangkan klub-klub Liga 2 masing-masing menerima sebesar Rp 1 miliar (Rp 100 juta x 10 termin).

Padahal, jauh-jauh hari sudah disetehui jika masing-masing klub Liga 1 menerima subsidi sebesar Rp 5,2 miliar. Sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp 2,5 miliar.

Baca Juga: Chris Smalling, Pemain Favorit Pelatih AS Roma Paulo Fonseca

Untuk Persiraja dan Persipura Jayapura sendiri mendapatkan bantuan subsidi lebih, yaitu seharusnya Rp 5,7 miliar karena letak geografis yang jauh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI