Suara.com - Pandemi COVID-19 diakui legenda sepakbola Argentina, Diego Armando Maradona benar-benar membunuh passion-nya, yakni melatih.
Ya, Diego Maradona mengaku sangat rindu untuk memimpin tim yang ia latih saat ini, yakni klub divisi teratas Liga Argentina, Gimnasia y Esgrima serta merasakan atmosfer pertandingan.
Mantan penyerang andalan sekaligus kapten Argentina itu dipercaya menjadi pelatih Gimnasia pada September 2019 lalu, meski rekam jejak "Si Tangan Tuhan" --julukan Maradona-- sebagai juru taktik sejatinya tak terlalu bagus.
Performa Maradona sebagai pelatih Gimnasia pun jauh dari kata mengesankan sejauh ini, dengan presentase kemenangan hanya 35 persen dari 20 laga yang telah ia jalani sebagai juru taktik tim.
Baca Juga: Verratti Muak dengan Stigma Pemain PSG Mata Duitan
Gimnasia pun terpuruk di peringkat ke-19 klasemen akhir Superliga Argentina musim ini (dari total 24 tim).
Meski demikian, Maradona mengaku sudah tak sabar untuk kembali melatih Gimnasia dan memimpin tim dalam sebuah laga.
Seperti diketahui, nyaris semua kompetisi sepakbola di dunia saat ini sedang ditangguhkan akibat pandemi global COVID-19, tak terkecuali di Argentina.
Liga domestik Argentina memang sudah rampung bulan lalu, namun cup competition, yakni Copa de la Superliga yang seharusnya dihelat 13 Maret - 31 Mei 2020 saat ini tertangguhkan imbas pandemi.
"Ini situasi yang aneh yang bagi kita di sini dan di seluruh dunia. Jujur, virus ini telah menghentikan passion saya saat ini dan passion saya sejak lama, yaitu melatih. Saya sudah tak sabar untuk bertanding lagi bersama Gimnasia, memimpin dari pinggir lapangan," celoteh Maradona sebagaimana dilansir The Statesman.
Baca Juga: Adios, Madeira! Cristiano Ronaldo Balik ke Turin Tengah Pekan Ini
"Saya sudah tak sabar untuk kembali ke Estancia Chica (markas latihan Gimnasia) untuk bekerja dengan anak-anak asuh saya lagi. Ini akan seperti ketika Anda melihat pacar Anda setelah liburan," kelakar pria 59 tahun yang sukses membawa Timnas Argentina juara Piala Dunia 1986 itu.
Tak ketinggalan, Maradona pun membandingkan suporter Gimnasia dengan pendukung Napoli.
Bersama Napoli, Maradona memang disebut-sebut berada pada masa keemasannya sebagai pesepakbola, yakni di periode 1984-1991.
"Saya punya hubungan yang indah dengan fans (Gimnasia). Mereka mengingatkan saya pada pendukung Napoli karena semangat dan loyalitas mereka," tukas sang legenda.