"Caranya sederhana saja; tabayyun. Ini tradisi dan cara kaum muslim untuk menyelesaikan masalah. Pak Iwan Bule dan Pak Cucu sebaiknya segera bertemu dan hanya berdua. Bertemu lagi dengan senyum, tawa dan semangat yang sama saat kampanye untuk KLB PSSI, beberapa bulan lalu," tuturnya.
Menurut Kusnaeni, jika benar memang ada kerenggangan, maka itu akan sangat tidak bagus. Pasalnya di situasi saat ini, PSSI membutuhkan kekuatan yang solid untuk menyelesaikan masalah.
"Saya menaruh harapan besar kepada mereka untuk kembali bergandengan tangan. Karena kita butuh kepemimpinan yang solid itu di tengah situasi sulit akibat pandemi (COVID-19) ini. Lebih dari itu, soliditas PSSI itu prasyarat mutlak untuk tantangan yang lebih besar; Piala Dunia U-20 (yang akan dihelat di Indonesia pada 2021," celoteh Bung Kus.
"Ini pertaruhan harga diri bangsa, dan PSSI adalah ujung tombaknya. Saya berharap para pimpinan PSSI mendengar suara hati publik sepakbola Indonesia," lanjut pria berkacamata yang juga pernah mencalonkan diri menjadi Wakil Ketua Umum PSSI itu.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi dan Lockdown, Lyon Desak Memphis Depay Perpanjang Kontrak
"Mumpung masih dalam suasana HUT PSSI, mari kita kembali ke spirit utama kita bahwa PSSI ini adalat alat perjuangan bangsa. Lupakan ego dan kepentingan individu maupun kelompok. Kita harus kembali melangkah bersama membangun PSSI, membuat Indonesia bangga," pungkas Kusnaeni.