Luis Milla: Level Sepakbola Indonesia Memang Jauh di Bawah Eropa

Kamis, 23 April 2020 | 19:31 WIB
Luis Milla: Level Sepakbola Indonesia Memang Jauh di Bawah Eropa
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla. [INASGOC/Charlie/ANTARA FOTO]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla mengakui jika level sepakbola Indonesia memang jauh di bawah Eropa. Demikian pula dengan level sepakbola Asia, yang menurut Milla masih cukup jauh di bawah Eropa.

Sebagai pelatih yang pernah membesut pemain-pemain top macam Juan Mata, Thiago Alcantara, Ander Herrera, Cesar Azpilicueta, Javi Martinez, hingga David De Gea di Timnas Spanyol U-21, Milla mengungkapkan perbedaan mencolok tersebut.

Milla sendiri dikontrak oleh PSSI pada 2017 lalu. Selain menangani Timnas Indonesia di level senior, pelatih berusia 54 tahun yang kini tengah menganggur itu juga membesut Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2017 serta Asian Games 2018.

Dalam masa baktinya di Indonesia, Milla berhasil mengantarkan timnas meraih medali perunggu SEA Games 2017. Timnas Indonesia U-23 juga dibawanya hingga babak 16 besar di Asian Games 2018.

Sebelum melatih Timnas Indonesia, Milla juga pernah menukangi klub Uni Emirat Arab, Al Jazira FC.

Karena itu, Milla tentu sudah cukup paham tentang karakteristik sepakbola Asia secara keseluruhan, bukan hanya di level Asia Tenggara saja.

Meski disebutnya terus mengalami peningkatan, namun Milla mengakui jika level sepakbola Indonesia dan juga Asia masih cukup jauh di bawah Eropa.

"Level Indonesia masih jauh di bawah Eropa. Demikian pula level sepakbola Asia ya, masih cukup jauh di bawah Eropa meski harus diakui levelnya terus mengalami peningkatan," buka Milla seperti dilansir media Spanyol, Prensa Libre Online, Kamis (23/4/2020).

"Hampir semua sepakbola di Asia sangat jauh dari level Eropa. Memang benar ada level yang berbeda di sepakbola Asia dan mereka berada di jalur yang benar, namun dengan kecepatan yang berbeda juga," sambung eks pelatih Real Zaragoza itu.

Baca Juga: WFH Didominasi Latihan Mandiri, Abduh Lestaluhu Tak Lupa Antar Ibu ke Pasar

Menurut Milla, ada beberapa catatan yang patut diperhatikan di Asia. Salah satunya adalah memilih pelatih yang benar-benar cocok untuk timnas.

Ia memberikan contoh ketika pertama kali datang ke Timnas Indonesia, di mana saat itu Indonesia sedang bebenah setelah lepas dari sanksi FIFA.

"Tapi di atas semua itu, yang harus mereka lakukan adalah memilih pelatih yang terbaik untuk sepakbola mereka, memilih pelatih yang tepat untuk timnas masing-masing," papar Milla, seakan mempromosikan dirinya yang saat ini berstatus available.

"Saat saya menangani Timnas Indonesia, mereka tidak bisa bersaing karena baru saja mendapatkan sanksi FIFA. Masalah mereka sebenarnya ada di pangkalnya, di mana mereka harus terus meningkatkan dengan tiga sisi, yakni pelatih, fasilitas, dan kompetisi yang baik untuk maju dan bersaing di level internasional," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI