Wacana Bundesliga Dilanjut 9 Mei 2020 Tuai Kecaman

Rully Fauzi Suara.Com
Kamis, 23 April 2020 | 16:55 WIB
Wacana Bundesliga Dilanjut 9 Mei 2020 Tuai Kecaman
Logo Bundesliga. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wacana Bundesliga alias Liga Jerman musim kompetisi 2019/2020 untuk kembali dilanjut pada 9 Mei 2020 di tengah pandemi COVID-19 yang belum mereda, menuai kritik maupun kecaman dari publik Jerman.

Kabar yang santer dihebuskan media-media ternama Jerman dalam beberapa hari terakhir, matchweek tersisa Bundesliga musim ini direncanakan digelar tanpa penonton.

Pertimbangan tersebut diambil lantaran Pemerintah Jerman melarang adanya keramaian hingga 31 Agustus.

Namun, kampanye 2019/2020 memang akan segera dilanjut dalam waktu dekat, yang sekaligus menuai kontroversi lantaran liga-liga domestik di Eropa lainnya dipercaya memang masih akan ditangguhkan imbas pandemi.

Baca Juga: Scholes: Pogba Mirip Steven Gerrard, Bisa Lakukan Segalanya!

Seperti diketahui, sederet klub Bundesliga, termasuk tim-tim top macam Bayern Munich dan Borrussia Dortmund bahkan sudah mulai menggelar sesi latihan selama tiga pekan terakhir, meski dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil sebagai persiapan melanjutkan kompetisi.

Akan tetapi, niatan untuk buru-buru kembali menggulirkan kompetisi ini nyatanya menuai kecaman dari berbagai pihak.

Wacana tersebut dinilai tidak pantas saat kasus positif COVID-19 di Jerman saat ini sudah menembus angka 140.000 kasus, 4.500 di antaranya berakhir dengan kematian.

Menurut pendukung Fanszenen Deutschlands, memulai kembali musim di tengah pandemi yang masih masif hanya "akan menjadi bahan olok-olokan di masyarakat."

"Sepakbola profesional telah lama sakit dan harus terus 'dikarantina'," kata pendukung Fanszenen Deutschlands seperti dimuat AFP.

Baca Juga: Soal Kelanjutan Liga Inggris 2019/2020, Klopp: Jika Tak Bisa Jangan Dipaksa

Grup pendukung lainnya yang bernama Unsere Kurve juga turut mengecam langkah tersebut. "Sepakbola tidak bisa bertindak tanpa memikirkan masyarakat keseluruhan. Jika pertandingan berlanjut, kami keluar!"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI