Suara.com - PSSI hingga saat ini masih belum mengumumkan siapa saja kandidat yang akan menggantikan Ratu Tisha Destria sebagai sekretaris jenderal (sekjen). PSSI baru menunjuk Yunus Nusi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI untuk sementara waktu.
Berkaca dari sebelumnya, pemilihan sekjen dilakukan melalui tes kelayakan. Namun, saat ini hal tersebut tidak bisa dilakukan karena adanya pandemi Virus Corona di Tanah Air.
Akan tetapi, beberapa nama yang digadang-gadang bakal menjadi Sekjen PSSI berikutnya mulai bermunculan. Salah satu nama yang muncul adalah Eddy Sofyan.
Eddy adalah Ketua Umum Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (Basri). Namun, Eddy pernah berurusan dengan hukum.
Baca Juga: Deretan Klub Terkaya Inggris jika Newcastle sudah Dibeli Pangeran Arab
Ia terbukti bersalah dalam proyek pengadaan 60 unit bus Patas AC Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) yang dibiayai PT Jamsostek senilai Rp 33,2 miliar pada tahun 2008.
Eddy terjerat pasal Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan divonis 10 tahun penjara.
Terkait Sekjen PSSI yang baru, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sendiri mengaku pihaknya sebenarnya sudah mengantongi beberapa kandidat.
"Tapi memang harus dibicarakan dahulu dan didiskusikan dengan Exco PSSI. Banyak calon ya, semuanya sama," kata Iriawan lewat pesan singkat kepada wartawan, Kamis (23/4/2020).
Dalam statuta PSSI, mantan narapidana memang dilarang menduduki jabatan Exco. Namun untuk posisi Sekjen PSSI ini, belum jelas ada aturannya atau tidak.
Baca Juga: Scholes: Pogba Mirip Steven Gerrard, Bisa Lakukan Segalanya!
Selain Eddy, beberapa nama yang juga dikaitkan dengan kursi Sekjen PSSI adalah Ahmad Syauqi Soeratno, Marco Gracia Paulo, Tommy Welly, Kusnaeni, hingga Rahim Soekasah.