Suara.com - Publik sepak bola Indonesia kini tengah diramaikan dengan kehadiran klub Red Bull Depok FC. Mereka kabarnya akan lebih dulu mengikuti kompetisi di Liga 3 Regional Jawa Barat.
Tentu yang menjadi perbincangan adalah namanya, lantaran mirip dengan sejumlah tim di Eropa yakni Red Bull Salzburg dan RB Leipzig. Kedua klub tersebut bernaung di bawah Red Bull GmbH, merek produsen minuman berenergi asal Austria.
Usut punya usut, Red Bull Depok FC ternyata tak ada kaitannya dengan dua klub yang bermain di Austria dan Jerman tersebut. Klub ini berdiri murni hanya karena ingin meniru spirit dan metode pembangunan klub ala Red Bull.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Humas Red Bull Depok FC, Diddy Kurniawan. Dalam sebuah wawancara di kanal Youtube bernama Tommy Desky, ia mengaku terbentuknya klub ini memang terinsiprasi dari klub-klub binaan Red Bull di Eropa.
Baca Juga: Liga Champions 2019/2020 Siap Kembali Bergulir Awal Agustus
''Terbentuknya klub ini (Red Bull Depok FC) sebenarnya sudah sejak awal tahun ini setelah Liga 3 selesai,'' ujar Diddy.
''Kami memang murni ingin membuat klub sepak bola dengan spirit dan manajemen seperti yang dilakukan ala Red Bull. Kami mencontoh mereka karena berani merangkak dari bawah,'' imbuhnya.
''Sebab kami punya modal untuk membuat klub, yakni prestasi dan suporter. Kalau tidak ada prestasinya, ada suporternya. Begitu juga sebaliknya,'' tandas Diddy.
Kendati demikian, Diddy mengaku sudah mencoba menghubungi langsung Red Bull pusat sejak awal 2020. Namun sayang, pihaknya hingga kini belum mendapat jawaban.
''Kita punya tim di Eropa yang sedang melakukan penjajakan dengan pihak Red Bull. Namun hingga kini belum diketahui ujungnya seperti apa,'' ungkap Diddy.
Baca Juga: Robert Alberts: Lanjutan Liga 1 2020 Harus Tanpa Penonton
Diddy menambahkan bahwa Red Bull Depok FC memang belum terdaftar secara resmi di Asosiasi Kota PSSI Depok, maupun Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat. Sebab sekarang tidak ada penambahan klub baru, sehingga rencananya akan mengakuisisi salah satu klub Liga 3 di Jawa Barat.