Suara.com - Hari ini, Minggu 19 April 2020, PSSI genap berusia 90 tahun. Usia PSSI sendiri lebih tua ketimbang negara kita, Indonesia. Maklum, Indonesia baru merdeka pada tahun 1945 alias 15 tahun setelah induk sepak bola tertinggi yang ada di Tanah Air.
Adalah Soeratin Sosrosoegondo tokoh yang merupakan pendiri sekaligus ketua umum PSSI yang pertama. Soeratin tidak sendiri, tujuh klub pendiri juga terlibat.
Mereka adalah Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM), Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB), Madioensche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), dan Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Saat ini nama-nama tersebut terbilang asing di telinga. Wajar, hal ini dikarenakan klub-klub tersenut telah mengubah nama mereka menjadi Persija Jakarta, Persib Bandung, PSIM Yogyakarta, Persis Solo, PSM Madiun, PPSM Magelang, dan Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Komunikatif dengan Anggota, Wajib Hukumnya bagi Plt Sekjen PSSI
Seiring berjalannya waktu, PSSI telah dipimpin oleh 19 ketua umum dari latar belakang berbeda-beda. Tentu, banyak hal yang telah dilalui oleh PSSI, baik itu momentum keberhasilan alias prestasi atau kejadian kelam.
Suara.com mencoba mengulas beberapa kejadian yang pernah dialami oleh PSSI, berikut rangkumannya:
Piala Dunia 1938
Siapa yang menyangka Indonesia ada di Piala Dunia, delapan tahun setelah PSSI berdiri. Indonesia atau Hindia Belanda (nama resmi ketika itu) lolos ke Piala Dunia 1938.
Indonesia lolos setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan China. Pada perjalannya timnas Indonesia hanya bisa sampai putaran pertama.
Baca Juga: Pengganti Ratu Tisha, Plt Sekjen PSSI Segera Ditunjuk
Piala Dunia U-20 1979