Suara.com - Mario Jardel, bek muda Persib Bandung, mengaku tak akan pernah melupakan dukungan yang diberikan keluarga sehingga dirinya bisa mewujudkan mimpi menjadi seorang pemain sepak bola profesional.
Pemain asal Bogor itu mengaku perjalanan kariernya tidak mudah, terutama pada masa awal bergabung dengan Diklat Persib. Apalagi, Jardel bukan berasal dari keluarga mapan yang bisa dengan mudah mendukung proses kariernya.
Kerja keras dan pengorbanan keluarga, terutama sang ayah, diakui Jardel membuatnya mampu bertahan dalam merintis karier sepakbola. Meski kehidupan keluarganya penuh keterbatasan, semangat pemain nomor punggung 66 ini tidak pernah padam.
"Saat keterima dan akan bergabung dengan Diklat Persib juga, tidak ada ongkos untuk ke Bandung," kata Jardel.
Baca Juga: Bantu Orangtua di Tengah Pandemi Corona, Pemain Persib Tak Gengsi Berjualan
"Bapak terpaksa banting tulang kerja, dan juga pinjam uang supaya saya tetap bisa berangkat ke Bandung. Saya percaya, jika kita sungguh-sungguh, kerja keras, pasti akan ada jalan," sambungnya dikutip dari laman resmi klub, Jumat 17 April 2020.
Setelah bergabung dengan Diklat, Jardel harus mengatasi beragam tantangan yang tentunya semakin berat. Bukan hanya bersaing dengan rekan satu tim, ia pun harus hidup mandiri jauh dari orang tua.
Pemain kelahiran 7 November 2000 itu pun harus belajar bagaimana mengatur pengeluaran sebaik mungkin dan menjaga tanggung jawab yang diberikan klub.
Setelah berada di tim senior, Jardel merasa tantangannya kini semakin besar. Ia pun berharap dapat segera membalas kebaikan dan mewudkan impian keluarganya.
"Sekarang bersama Persib. Tantangan baru pastinya, dan kerja keras tetap. Termasuk tidak boleh merasa puas dengan hasil ini, karena perjalanan masih panjang. Saya berharap sedikitnya bisa membalas kebaikan keluarga dengan berhasil menjadi pesepakbola profesional," ucapnya.
Baca Juga: La Liga Setop, Sociedad dan Sevilla Temani Barca Madrid di Liga Champions