Suara.com - Menjadi seorang pemain sepak bola profesional adalah mimpi banyak anak di Indonesia. Dengan perjuangan yang tidak mudah, banyak dari mereka yang berhasil mewujudkan mimpi tersebut. Salah satunya adalah Dedi Kusnandar.
Lelaki kelahiran 23 Juli 1991 itu kini menjadi andalan salah satu klub besar di Indonesia, Persib Bandung.
Pengalaman yang penuh suka dan duka dialami pemain 28 tahun itu untuk mewujudkan mimpinya sebagai pengolah si kulit bundar.
Salah satu pengalaman yang tak bisa dilupakan Dado, sapaan akrab Dedi Kusnandar, adalah perjuangannya ketika masih belajar di Sekolah Sepakbola (SSB) UNI.
Baca Juga: Ratu Tisha Resign dari PSSI, Si Kembar Bagas dan Bagus Kaget dan Sedih
Ketika itu, saat berusia 11 tahun, ia mengaku pernah berjalan kaki kurang lebih sejauh 22 km saat pulang dari tempat latihan menuju rumahnya di kawasan Jatinangor, Sumedang.
"Awalnya, saat usia 11 tahun momen yang tak terlupakan. Jalan kaki dari Bandung ke Jatinangor karena tidak ada ongkos harus jalan kaki, sampai rumah sore hari," kata Dado dikutip dari laman resmi Persib, Rabu 15 April 2020.
Cita-cita ingin membela PERSIB seperti para seniornya di SSB UNI membuat Dado semakin termotivasi. Lelah yang dirasakan ketika berlatih tak pernah menyurutkan semangatnya.
Menurut Dado, di tengah segala keterbatasan, keluarganya mendukung penuh tekadnya untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
Waktu berlalu, dan Ia pun tak pernah menyangka kerja kerasnya saat berlatih mambawanya masuk ke tim Persib yunior dan menjadi ballboy pada setiap laga tim berjuluk Maung Bandung.
Baca Juga: Pesan Menyentuh Hati Ratu Tisha ke Anggota Klub PSSI
Prestasi mulai diraih Dado ketika membawa Pelita Jaya U-21 menjadi juara ISL U-21 2008-2009. Saat itu, Dado juga dinobatkan menjadi pemain terbaik.