Suara.com - Para pemain dan staf Southampton ingin melindungi klubnya dan membalas budi kepada komunitasnya saat mereka menerima proposal pengurangan gaji dan bukan karena tekanan dari pihak luar. Hal itu diungkapkan kapten kedua tim berjuluk The Saints, James Ward-Prowse.
Southampton menjadi klub pertama di Liga Premier yang mengumumkan bahwa pemain dan staf pelatih bersedia memotong pendapatan mereka di bulan April, Mei dan Juni demi membantu keuangan klub yang guncang akibat pandemi COVID-19 dan juga membantu masyarakat di sekitar mereka.
Liga Premier dihentikan sementara karena wabah itu disusul keputusan Inggris untuk menerapkan lockdown guna menghentikan penyebaran virus corona.
"Itu tak pernah karena tekanan apa pun," kata James.
Baca Juga: Tertarik Gantikan Tisha? Ketahui Dulu Syarat dan Tanggung Jawab Sekjen PSSI
"Ini soal memastikan kami membuat keputusan yang tepat untuk masyarakat dan komunitas serta kami sudah pasti harus melakukannya," sambung gelandang itu seperti dikutip Antara dari Reuters.
"Kami menginginkan sebuah keputusan yang baik, matang dan terukur mengenai apa yang kami butuhkan."
Setelah Liga Premier terhenti, para pesepakbola menghadapi tekanan untuk menerima pemotongan gaji.
Namun demikian serikat pemain mempertanyakan seruan liga untuk pengurangan 30 persen gaji dengan menyebut seruan itu bakal memangkas pendapatan pajak untuk Dinas Kesehatan Nasional (NHS).
Liverpool dan Tottenham Hotspur memutuskan untuk merumahkan staf setelah mendapat kritik keras, sedangkan West Ham United mengikuti langkah Southampton dengan mengumumkan pengurangan gaji pemain.
Baca Juga: Curhat Pesepakbola Kolombia soal Sapinya yang Diperkosa Sampai Lemas
Ketika Liga Premier dihentikan, Southampton menempati urutan 14 klasemen sementara.