Barcelona Tuntut Mantan Wakil Presidennya ke Jalur Hukum, Kenapa ?

Reky Kalumata Suara.Com
Selasa, 14 April 2020 | 14:03 WIB
Barcelona Tuntut Mantan Wakil Presidennya ke Jalur Hukum, Kenapa ?
Stadion Camp Nou, markas Barcelona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Barcelona siap menempuh jalur hukum kepada mantan wakil Presiden mereka Emili Rousaud. Hal itu setelah dia dianggap melakukan tuduhan korupsi tanpa dasar dan pernyataan ofensif kepada pihak klub.

Rousaud adalah salah satu dari enam petinggi direksi Blaugrana yang memutuskan mengundurkan diri beberapa hari yang lalu. Ia kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa di dalam tubuh Barcelona ada oknum yang menggunakan dana klub untuk memperkaya diri sendiri.

Pernyataan itu memicu respons dari Blaugrana sendiri dan setelah melakukan pertemuan Dewan Direksi, pihak klub akhirnya setuju untuk mengambil langkah hukum terkait pernyataan Rousaud tersebut.

Pejabat FC Barcelona berpose bersama usai sebuah acara di Camp Nou, 20 Juli 2015 [AFP]
Pejabat FC Barcelona berpose bersama usai sebuah acara di Camp Nou, 20 Juli 2015 [AFP]

"Dalam menghadapi tuduhan yang tidak berdasar dari Emili Rousaud, mantan Wakil Presiden klub, dalam sejumlah wawancara media, Dewan Direksi dengan tegas menyangkal tindakan apa pun yang dapat digambarkan sebagai korupsi," tulis pernyataan resmi Barcelona seperti diwartakan Goal seperti dilansir Antara, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: Frank Lampard Setuju Billy Gilmour Disebut Mirip dengan Paul Scholes

"Kami setuju untuk membawa hal ini sebagai tindakan kriminal. Barcelona tak bisa mentolerir tuduhan yang secara serius merusak citra klub. Tindakan hukum yang diambil adalah membela kehormatan klub dan karyawan," lanjut pernyataan tersebut.

Rousaud sendiri mengatakan bahwa ia tidak menuduh siapa pun, khususnya anggota direksi klub. Namun, Barcelona sudah menegaskan untuk menuntut mantan petinggi mereka itu.

"Dalam hal tuduhan (korupsi) ini, klub sudah bekerja sama dengan PriceWaterhouseCoopers (PWC), perusahaan yang melakukan audit pada layanan pemantauan jaringan sosial. Pekerjaan mereka masih dilanjutkan dan oleh karena itu sementara ini belum ada kesimpulan."

"Dewan Direksi setuju bahwa setelah audit selesai, akan menganalisis hasilnya dan menarik kesimpulan yang didapat dari sana. Kami akan menerbitkannya, membuat keputusan, dan mengambil tindakan berdasarkan hasil dari audit mereka," tegas Barcelona.

Kasus ini semakin memperpanjang konflik internal Barcelona. Pada Februari, skandal bernama 'Barcagate' terungkap ke publik. Barcelona dilaporkan menggunakan jasa konsultan media untuk menjaga citra klub dan citra Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu.

Baca Juga: Petinggi Borneo FC Sebut Ratu Tisha Sekjen yang Sukses

Lionel Messi, Gerard Pique dan bahkan mantan pelatih mereka Pep Guardiola jadi korban skandal ini setelah mereka diserang di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI