Suara.com - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengungkapkan pihaknya akan segera berkomunikasi dengan manajemen Persita Tangerang yang memutuskan menggaji pemain, pelatih, dan official tim 10 persen dari nilai kontrak, selama masa pandemi virus corona.
Hal ini disampaikan Iriawan saat RDPU dengan Komisi X DPR RI, Rabu (8/4/2020). Ia mengatakan kejadian ini jadi pertimbangan PSSI.
Seperti diketahui, PSSI telah mengeluarkan kebijakan kalau klub-klub dibolehkan untuk membayarkan gaji pemainnya 25 persen dari nilai kontrak yang tertera. Bukan tanpa alasan, PSSI sadar klub tidak memiliki pemasukan selama disetopnya kompetisi karena wabah corona ini.
Sebagaimana diketahui, PSSI menghentikan kompetisi sementara waktu hingga masa darurat COVID-19 dicabut pemerintah. Rencananya, Liga 1 dan 2 akan kembali digulirkan awal Juli 2020, namun jika pemerintah mencabut darurat corona sebelum 29 Mei mendatang.
Baca Juga: Bundesliga Bisa Jadi Liga Domestik Eropa Pertama yang Berlanjut
Jika tidak, PSSI terpaksa menghentikan total kompetisi 2020, karena dirasa tidak cukup waktu menggelar liga resmi.
"Berkaitan dengan keadaan kahar, kami diskusi dengan klub sehingga sepakat gaji pemain 25 persen. Ada Persita 10 persen, ini jadi pelajaran kami dan kami akan lakukan komunikasi dengan Persita," kata Iriawan.
Akan tetapi, Iriawan mengaku sebagian besar klub telah sepakat dengan keputusan PSSI. Karena hal itu sudah dibicarakan sebelumnya dalam rapat virtual bersama para petinggi klub.
"Tentunya yang lain hampir semuanya menyepakati. Tapi nanti kalau ada gugatan lain, agen dan pemainnya seperti yang disampaikan manajer Persik Kediri kami akan bantu masalahnys," pungkasnya.
Baca Juga: Bukan Kelelawar, Peneliti Sebut Virus Corona Bisa Saja Berasal dari Ular