Suara.com - Gelandang Barcelona Ivan Rakitic akhirnya bersedia untuk angkat kaki dari Camp Nou. Dengan satu syarat, pemain asal Kroasia itu hanya ingin 'dibuang' ke klub lamanya, Sevilla.
Dilansir Diario Sport, kontrak Rakitic di Camp Nou akan berakhir di penghujung musim 2020/2021. Sejak musim panas 2019, kabar soal keinginan Barcelona membenahi lini tengah, salah satunya dengan menjual Rakitic, sudah santer.
Sejumlah klub dikabarkan mencoba untuk mendapatkan Rakitic, namun semuanya gagal karena pemain yang bersangkutan menolak. Termasuk Manchester United.
Di musim ini (2019/20), Rakitic jarang mendapat kesempatan bermain, baik itu di era Ernesto Valverde maupun pelatih Barcelona saat ini Quique Setien.
Baca Juga: Positif Corona, Dokter Klub Ligue 1 Ini Memutuskan Bunuh Diri
Rakitic yang sudah berusia 31 tahun seakan dianggap tak lagi mampu bersaing dengan kehadiran talenta-talenta muda seperti Frenkie de Jong, Arthur Melo, Riqui Pluig dan juga Sergi Roberto. Belum lagi dua nama pemain veteran yang juga berjibaku untuk masuk starting line-up, Arturo Vidal dan Sergio Busquets.
Kini Barcelona mendapatkan angin segar. Rakitic bersedia dibuang. Hanya saja Barcelona wajib membuka jalan baginya untuk bisa kembali berseragam Sevilla, klub di mana Rakitic pernah dipercayakan ban kapten ketika klub berjuluk Sevillistas itu memenangi gelar Liga Europa 2014 di bawah asuhan Unai Emery.
Kerinduan akan Stadion Ramon Sanchez Pizjuan ternyata bukan alasan tunggal Rakitic. Dikabarkan Football Espana, Rakitic ingin kembali ke klub lamanya karena dorongan sang istri, Raquel Mauri, yang merupakan wanita kelahiran Kota Sevilla, kota yang menjadi markas Sevilla.
Sejak dibeli Barcelona dari Sevilla di musim panas tahun 2014 silam, Rakitic sudah mencatatkan 298 penampilan bersama Barcelona. Bersama Los Cules, Rakitic banjir gelar.
Diantara gelar yang dicicipi Rakitic bersama Barcelona adalah empat gelar La Liga, empat gelar Piala Raja (Copa del Rey) dan satu trofi Liga Champions.
Baca Juga: Wajib Militer, Son Heung-min Latihan Perang Kimia di Tengah Pandemi Corona