Polemik Merumahkan Pegawai, Liverpool Mencabutnya dan Minta Maaf ke Fans

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Selasa, 07 April 2020 | 16:02 WIB
Polemik Merumahkan Pegawai, Liverpool Mencabutnya dan Minta Maaf ke Fans
Stadion Anfield, markas klub sepak bola Liverpool di Inggris (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Liverpool sempat membuat keputusan blunder beberapa hari lalu. Di tengah pandemi virus corona seperti sekarang, manajemen The Reds mengambil kebijakan untuk merumahkan seluruh pegawai non pemainnya.

Kebijakan tersebut diambil lantaran Liverpool tidak mendapat banyak pemasukan saat pandemi ini. Terlebih dari sektor tiket pertandingan serta sponsor.

Langkah merumahkan pegawai non pemain juga telah ditempuh oleh beberapa klub Liga Primer Inggris demi menyeimbangkan nerasa keuangan. Beberapa di antaranya adalah Tottenham Hotspur, Newcastle United, Bournemouth, dan Norwich City.

Namun langkah Liverpool tersebut juga mendapat kritikan dari dua mantan pemainnya, yakni Jamie Carragher dan Stan Collyman. Mereka menilai tindakan itu sangat tidak manusiawi di tengah krisis seperti ini.

Baca Juga: Griezmann Komentari Latihan Firmino, Netizen: Selamat Datang di Liverpool!

Tak berselang lama, keputusan tersebut buru-buru dicabut. CEO Liverpool, Peter Moore pun akhirnya minta maaf pada fans atas keteledorannya tersebut, kemudian berjanji akan tetap mempekerjakan seluruh pegawainya dan berusaha menggaji penuh.

Para pemain Liverpool merayakan gol Virgil van Dijk (tengah) ke gawang Manchester United dalam laga pekan ke-23 Liga Inggris 2019/2020 di Anfield, Senin (20/1/2020) dini hari WIB. [Paul ELLIS / AFP]
Para pemain Liverpool merayakan gol Virgil van Dijk (tengah) ke gawang Manchester United dalam laga pekan ke-23 Liga Inggris 2019/2020 di Anfield, Senin (20/1/2020) dini hari WIB. [Paul ELLIS / AFP]

''Terlepas dari kenyataan bahwa kami berada dalam posisi yang sehat sebelum krisis ini, pendapatan kami telah dimatikan namun pengeluaran kami tetap,'' ujar Moore, seperti dilansir dari BBC Sport.

"Seperti halnya majikan yang bertanggung jawab dan peduli dengan pekerjanya dalam situasi saat ini. Klub terus mempersiapkan berbagai skenario yang terbaik,'' imbuhnya.

''Kami berniat penuh untuk memastikan seluruh pekerja kami mendapat perlindungan dari kemungkinan adanya pengurangan atau hilangnya pendapatan selama periode ini," katanya.

"Skenario ini berkisar dari kasus terbaik hingga terburuk. Ini adalah kebenaran yang tak terhindarkan bahwa mengalami penurunan besar dalam pendapatan, dengan kerugian operasional yang belum pernah terjadi sebelumnya,'' tandas Moore.

Baca Juga: Virgil Van Dijk: Saya Ingin Dikenang Sebagai Legenda Liverpool

Lebih lanjut, Moore mengaku sebelumnya meminta bantuan pemerintah untuk menggaji karyawannya. Dengan skema 20 persen dibayar klub, sementara 80 persen dibayar pemerintah melalui dana darurat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI