Suara.com - Klub-klub Serie A Italia telah mencapai kesepakatan untuk memotong gaji para pemain, pelatih, dan staf yang disebabkan krisis pandemi COVID-19.
Semua kompetisi sepak bola di Italia telah dihentikan akibat pandemi tersebut sejak 9 Maret silam.
Seperti dikutip Antara dari AFP, gaji kotor tahunan para pemain akan dipotong sepertiganya jika musim dibatalkan, dan dipangkas seperenamnya jika musim dilanjutkan.
Keputusan tersebut diterima oleh seluruh klub Liga Italia, kecuali Juventus yang telah lebih dulu menetapkan kebijakan untuk memotong gaji para pemain dan staf.
Baca Juga: Tega, Jack Wilshere Tekel Istrinya Sendiri sampai Terjatuh
Kesepakatan-kesepakatan individual harus diteken antara pihak pemain dan klub. Seperti Juventus, rencananya pemotongan gaji itu dilakukan untuk dua sampai empat bulan.
Operator Liga Italia menegaskan kembali setelah melakukan konferensi video pada Senin (6/4/2020), bahwa mereka masih ingin melanjutkan kompetisi. Namun hal itu baru akan dilakukan saat situasi kesehatan dan pemerintah mengizinkan.
Pihak operator liga juga mengatakan tindakan pemotongan gaji diambil untuk menjaga masa depan sistem sepak bola Italia.
Namun, ketua Asosiasi Pesepak bola Italia (Associazione Italiana Calciatori/AIC) Damiano Tomassi mengatakan rencana itu "tidak dapat dipahami."
"Saya tidak paham logika bisnis di balik sikap itu, meletakkan para pemain, yang merupakan aktor utama pertunjukan, ke sorotan yang buruk, di saat hampir semua orang telah mendiskusikan dengan klub bagaimana keluar dari krisis ini," kata Tomassi.
Baca Juga: Jadikan Liger sebagai Peliharaan, Memphis Depay Tuai Banyak Kecaman
"Bagi saya, ini terlihat gila," tambah mantan gelandang AS Roma itu.