Suara.com - Mantan kaptan Manchester United yang kini aktif sebagai pandit sepakbola, Gary Neville mengkiritik keras cara Otoritas Premier League alias Liga Inggris dalam menangani krisis yang ditimbulkan pandemi Virus Corona saat ini.
Neville menyebut lambatnya pergerakan otoritas Liga Inggris dalam meng-handle kriris ini sebagai sebuah "bencana".
Seperti diketahui, sejumlah klub Premier League dikritik karena memaksa cuti para staf non-pemain mereka.
Liverpool pada akhir pekan lalu bahkan mengonformasi bahwa sejumlah stafnya akan menerima pemotongan gaji sebesar 20 persen, yang disebut sesuai dengan skema retensi kerja pemerintah Inggris.
Baca Juga: Rindunya Pelatih Persib Bandung pada Atmosfer Stadion
Tottenham Hotspur, Newcastle United, Norwich City dan Bournemouth juga memutuskan untuk "merumahkan" secara paksa staf non-pemain mereka.
Neville pun menyebut cara para pejabat liga menangani krisis ini sangatlah buruk, serta mengkritik lambatnya penundaan kompetisi Liga Inggris 2019/2020, yakni pada awal-awal Negeri Ratu Elizabeth diserang wabah.
Neville juga mengecam klub-klub menyasar gaji para staf dan juga pemain, serta terlambat dalam mendukung klub-klub kasta bawah.
"Di sepakbola Inggris sudah terlalu banyak pemangku kepentingan dengan bermacam kepentingan," buka Neville seperti dilansir ESPN.
"Langkah-langkah yang diambil Otoritas Premier League, atau bahkan yang tak mereka ambil, itu semua adalah bencana," sambung mantan fullback kanan andalan Man United itu.
Baca Juga: UEFA Bantah Deadline Liga Champions 2019/2020 pada 3 Agustus
"Lambatnya langkah yang diambil, bagaimana mereka justru membiarkan klub-klub menyasar staf bahkan juga pemain, dengan cara pemotongan gaji itu, ini benar-benar sangat buruk," kecam Neville.