"Segera setelah liga dihentikan, kami dihubungi oleh fans yang ingin tahu apakah mereka dapat membantu klub. Di antara banyak ide yang sampai kepada kami, saran terbaik adalah ini," ujar Arbeit seperti dimuat DW, yang dilansir Suara.com dari TIMES Indonesia.
Berdasarkan kebiasaan para penggemar saat mendukung langsung Union di Stadion An der Alten Försterei, bir dan bratwurst memang merupakan camilan favorit yang dibeli.
Dan akhirnya, pihak klub memutuskan untuk membuat truk makanan virtual ini sehingga para penggemar dapat seolah-olah membeli bir dan bratwurst.
Walaupun jumlah pemasukan melalui truk makanan virtual ini tentunya lebih kecil dibandingkan dengan jutaan euro yang hilang dari hak siar televisi serta sponsor, namun Arbeit dan tim manajemen Union patut bersyukur memiliki fans yang berdiri bersama di masa-masa sulit seperti sekarang ini.
Baca Juga: Arrigo Sacchi Beri Restu Ralf Rangnick Besut AC Milan Musim Depan
Tak ketinggalan, setelah truk makanan virtual ini dibuat, para pemain Die Eisernen --julukan Union Berlin-- juga rela gaji mereka dipotong.
Ini semua tentu demi menjaga finansial klub tetap sehat alias demi menyeimbangkan neraca keuangan Union.
"Tentu saja, kami tidak pernah berharap berada dalam situasi seperti ini. Apalagi ini merupakan musim pertama kami di Bundesliga. Masa yang sulit bagi semua klub sepakbola, tetapi itu semuanya terasa lebih ringan ketika kami menjunjung tinggi rasa kebersamaan," pungkas Arbeit.