Suara.com - Harry Redknapp mengkritik kebijakan bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy, perihal pemotongan gaji. Ia menilai mantan bosnya tersebut telah memberlakukan kebijakan yang tidak adil.
Tottenham memotong gaji 550 karyawannya sebesar 20 persen karena imbas dari virus corona. Namun, hal berbeda didapat oleh pemain. Harry Kane dan kolega tetap mendapat gaji yang sesuai kontrak.
Padahal gaji karyawan Tottenham tidak seberapa jika dibandingkan dengan gaji para pemain yang bisa menghabiskan 10-12 juta poundsterling per tahunnya.
"Saya tidak percaya, tentunya para pemain harus mendapat potongan. Saya pikir pemerintah akan membayar orang-orang biasa yang membantu usaha kecil yang berjuang," kata Redknapp kepada The Sun.
Baca Juga: Program Latihan Timnas Indonesia Berantakan karena Pandemi Covid-19
"Tapi ini soal klub di mana pemain mereka menghasilkan 10-12 juta pound setiap tahunnya," imbuhnya.
Tottenham dimiliki oleh Joe Lewis, salah satu orang terkaya di dunia, dan klubnya memotong staf non pemain sebesar 20. Ini sulit dipercaya," tuturnya menambahkan.
Redknapp yang pernah empat musim menangani Tottenham pun meyakini para pemain bersedia dipotong gajinya, tetapi harus adil semuanya dipotong alias tidak ada yang diistimewakan.
"Pemain juga harus dipotong. Saya tahu pikiran mereka, mereka tidak ingin melakukannya sendiri, tetapi semua pemain harus melakukan bersama," tegasnya menutup.
Baca Juga: Soal Pemotongan Gaji, Para Pelatih Timnas Indonesia Masih Tunggu Kabar PSSI