Suara.com - Bomber AC Milan Zlatan Ibrahimovic mengaku masa depannya di San Siro buram. Hal itu dilontarkan pemain asal Swedia mengingat kondisi Italia yang kian memprihatinkan akibat penyebaran virus corona.
"Kita lihat saja, sampai saat ini saya belum tahu apa yang saya inginkan. Karena sesuatu yang baru terus terjadi di sini," kata Ibrahimovic.
Sebagaimana diketahui, Ibrahimovic kembali ke San Siro pada Januari 2020 setelah mengakhiri kerjasamanya dengan klub Major League Soccer (MLS), Amerika Serikat, LA Galaxy.
Kehadiran Ibrahimovic memberikan dampak bersar bagi lini depan AC Milan yang sebelumnya bisa dibilang minim gol dan kreativitas. Tercatat, dari 10 penampilannya di Serie A dan Coppa Italia pemain berjuluk Ibracadabra sukses mengemas empat gol.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Minta Warga Dunia Sadar Diri di Tengah Ancaman Corona
Kontraknya bersama AC Milan saat ini akan berakhir pada bulan Juni 2020. Milan sendiri kabarnya ingin memperpanjang kontrak pemain berusia 38 tahun itu. Akan tetapi Ibrahimovic enggan bertahan karena tidak senang melihat Milan memecat salah satu direkturnya, Zvonimir Boban.
"Italia adalah rumah kedua saya dan bisa bermain lagi di San Siro rasanya luar biasa. Saya merindukan suasana semangat sepak bola di Italia," kata Ibra dikutip Football Italia.
"Tapi siapa yang bisa memprediksi pandemi virus corona? Sangat disayangkan semua turnamen disetop. Tapi kita harus menghormati keputusan itu dan bersabar. Kesehatan lebih penting," sambungnya.
Sebelum pemerintah Italia memerintahkan lockdown, Ibrahimovic sudah lebih dulu keluar dari negeri itu dan kembali ke Stockholm, Swedia, dengan jet pribadi.
Di Stockholm, Ibra mengaku sangat menikmati waktunya bersama keluarga. Waktu berkualitas yang membuatnya menjadi ragu untuk memikirkan sepak bola.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Janji Datang ke Pesta Pernikahan Anak Angkat di Aceh
"Kita harus menikmati hidup. Saya punya keluarga yang harus diurus. Mereka bahagia di sini (Stockholm), jadi saya juga bahagia."
Italia saat ini menempati sebagai negara kedua dengan korban virus corona terbanyak di dunia. Dilansir dari Worldmeters, Kamis (2/4/2020), terdapat 110.574 kasus corona di Italia, dengan korban meninggal mencapai 13.155 orang.