"Nasib klub tidak berada di ujung tanduk. Kami punya pemasukan lain selain penjualan tiket pertandingan dan hak siar televisi. Kami punya sekolah sepak bola dan juga museum klub," jelas Bartomeu.
"Memang benar kondisi darurat yang ditetapkan pemerintah sangat memengaruhi Barcelona ketimbang klub lain. Tapi kami juga bisa bereaksi cepat untuk mencari uang ketika pandemi berakhir," tambahnya.
"Di bulan Februari kami sangat berambisi melanjutkan proyek yang menguntungkan, agar kami tetap tercatat sebagai klub dengan pendapatan terbanyak. Jadi masalahnya saat ini adalah bagaimana kami bereaksi."
"Kami prediksi perputaran uang di bursa transfer (musim panas) akan lebih sedikit karena pandemi virus corona. Tapi akan tetap banyak pergerakan, utamanya dengan tukar tambah pemain," pungkasnya.
Baca Juga: Agen Lautaro Martinez Akui sang Klien Sudah Nego dengan Sejumlah Klub
Di Spanyol, penyebaran virus corona semakin memprihatinkan. Hingga 31 Maret 2020, tercatat 94.417 kasus virus corona dengan total kematian mencapai 8.189 orang.
Angka yang melewati jumlah korban meninggal dunia akibat corona di China, negara pertama yang diserang virus corona.
Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah. Mengingat dalam satu hari jumlah mereka yang terjangkit corona di Spanyol bertambah hingga ribuan orang dan jumlah korban meninggal per hari lebih dari 500 orang.