Canal Plus Tahan Pembayaran, Klub Peserta Ligue 1 Terancam Krisis Keuangan

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 31 Maret 2020 | 19:04 WIB
Canal Plus Tahan Pembayaran, Klub Peserta Ligue 1 Terancam Krisis Keuangan
Pemain Paris Saint-Germain Neymar (kanan) merayakan golnya dengan Kylian Mbappe setelah mencetak gol dari titik penalti ke gawang AS Monaco di laga tunda Liga Prancis. Valery HACHE / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya kira keputusan Canal Plus tak bisa diubah."

Para pemain Stade Reims merayakan kemenangan tim saat menundukkan PSG pada pekan ke-7 Ligue 1 2019/20 di Stadion Parc des Princes, Kamis (26/9/2019). (Bertrand GUAY / AFP)
Para pemain Stade Reims merayakan kemenangan tim saat menundukkan PSG pada pekan ke-7 Ligue 1 2019/20 di Stadion Parc des Princes, Kamis (26/9/2019). (Bertrand GUAY / AFP)

L'Equipe mengklaim Paris Saint-Germain akan kehilangan 215 juta euro antara sekarang sampai akhir Juni, dengan skenario terburuk tak ada lagi pertandingan yang digelar dan semua pemasukan dari Liga Champions juga hilang.

Sejumlah klub Prancis seperti Lyon dan Marseille menghadapi kenyataan skuat mereka praktis sudah seperti setengah pengangguran karena klub harus berhemat sehingga hanya dibayar 70 persen dari gaji pemain yang seharusnya.

Masalahnya bisa semakin parah seandainya beIN Sports milik Qatar yang juga memegang hak domestik menyiarkan Ligue 1, mengikuti langkah Canal Plus menahan pembayaran siaran sebesar 42 juta euro.

Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Klub Jawara Liga Tujuh Kali Ini Terancam Bangkrut

Presiden Federasi Sepakbola Prancis Noel Le Graet meminta semua pihak "menghormati komitmen mereka, yang utama sepak bola.

Namun, karena media penyiaran juga mengalami imbas krisis virus corona, pembayaran lebih lanjut untuk klub-klub sampai Juni juga ragu bisa tersalurkan.

Masih dicermati apa dampak saat ini terhadap musim depan ketika liga Prancis sudah menyepakati kontrak siaran satu miliar euro per tahun mulai musim 2020/2021 dengan grup Mediapro milik China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI