Dukung APPI, Miftahul Hamdi Berharap PSSI Libatkan Pemain Soal Gaji

Selasa, 31 Maret 2020 | 15:53 WIB
Dukung APPI, Miftahul Hamdi Berharap PSSI Libatkan Pemain Soal Gaji
Miftahul Hamdi (kedua kiri) saat masih memperkuat Bali United merayakan golnya ke gawang PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (23/7). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain Persiraja Banda Aceh Miftahul Hamdi mendukung Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) yang protes kepada PSSI perihal pembayaran gaji pemain. APPI beranggapan pihaknya tidak dilibatkan dalam putusan tersebut.

Sebagaimana diketahui, PSSI membolehkan klub membayar gaji pemain, pelatih, dan official tim selama masa force majeure alias penundaan kompetisi hingga 29 Mei 2020 akibat darurat wabah corona. Klub dibolehkan membayar maksimal 25 persen gaji dari yang tertera di kontrak.

Bahkan, kompetisi Liga 1 2020 dan di bawahnya bakal berhenti total jika sampai dengan 29 Mei 2020, keadaan di Indonesia tak juga membaik.

Winger tim nasional Indonesia U-22 yang bermain di Bali United, Miftahul Hamdi. [Instagram@miftahulhamdi17]
Winger tim nasional Indonesia U-22 yang bermain di Bali United, Miftahul Hamdi. [Instagram@miftahulhamdi17]

Putusan perihal gaji inilah yang diberatkan oleh APPI. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam keputusan ini. APPI menilai keputusan itu diambil secara sepihak oleh PSSI.

Baca Juga: Gegara Pandemi Corona, Jokowi Tetapkan Status Indonesia Darurat Kesehatan

"Harusnya sama-sama dapat solusi yang terbaik antara pihak manajemen dan pemain, jangan diputuskan hanya satu pihak. Inikan ada APPI mau bantu kita pemain solusinya bagaimana, ya kalau bisa di atas 25 persen," kata Hamdi saat dihubungi, Selasa (31/3/2020.

"Kalau tidak bisa 50 (persen) ya 40, kan bisa. Yang penting lebih dari itu (25 persen). Tahu sendiri, lah gaji pemain bola beda-beda. Apalagi mengingat ini ke depan mulai puasa dan lebaran juga," katanya menambahkan.

Mantan pemain Bali United itu juga menjelaskan bagaimana nasib rekan-rekannya sesama pesepakbola yang bermain di Liga 2. Dari segi pendapatan tentu berbeda sengan Liga 1.

Apalagi, kompetisi kasta kedua di Indonesia itu baru berjalan sekali pertandingan. Tentu pendapatkan klub dan pemain belum maksimal.

"Kalau di Liga 2 sampai 25 persen makin ngeri, lagi. Mereka juga kan baru mulai. Kasian juga baru dapat gaji pertama, mereka dapatnya cuma 25 persen," jelasnya.

Baca Juga: Dicari! Relawan Uji Coba Vaksin Virus Corona

"Mudah-mudahan ada jalan terbaiklah dari tim Liga 1, Liga 2, manajemen tim-tim, dan juga PSSI," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI