Suara.com - Pemain Bhayangkara FC Alsan Sanda mengaku tidak keberatan jika gajinya dipangkas menyusul dihentikannya kompetisi Liga 1 2020 sebagai imbas dari penyebaran virus corona di Indonesia. Namun Alsan berharap kompetisi Liga 1 2020 bisa dilanjutkan dan tidak dihentikan.
Sebagaimana diketahui, PSSI akan menghentikan kompetisi jika status darurat wabah corona yang ditetapkan pemerintah hingga 29 Mei 2020 diperpanjang.
Jika tidak, kompetisi akan kembali digulirkan pada Juli mendatang. Selama periode penundaan kompetisi ini juga, PSSI mengizinkan klub membayar gaji pemain maksimal 25 persen.
"Menurut saya sih kalau liganya semoga jangan sampai berhenti karena kasihan teman-teman yang menggantungkan kehidupan dari situ (sepak bola)," kata Alsan.
Baca Juga: Pandemi Corona Tak Juga Reda, Ini Tiga Skenario Nasib Liga Inggris
"Kalau begitu (pembayaran gaji 25 persen) sih setuju. Jadi tidak sampai setop pendapatan teman-teman lainnya," jelasnya.
Alsan menambahkan, ia dan beberapa rekan di Bhayangkara FC yang berstatus anggota Polri tidak mempersoalkan pemangkasan gaji. Karena sebagai anggota polisi, Alsan dan beberapa pemain lain masih mendapat gaji.
"Kalau kita polisi bisa bertugas, walaupun tidak sebanyak main bola (pendapatannya) tapi tidak setop sama sekali," tambahnya.
"Pemain lain harus dipikirkan. Pada intinya pertama dan utama semoga permasalahan COVID-19 ini secepatnya selesai," pungkasnya.
Baca Juga: Newcastle United, Klub Pertama Liga Premier yang Rumahkan Staf