Pandemi Corona Tak Juga Reda, Ini Tiga Skenario Nasib Liga Inggris

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 31 Maret 2020 | 14:21 WIB
Pandemi Corona Tak Juga Reda,  Ini Tiga Skenario Nasib Liga Inggris
Striker Liverpool Sadio Mane (kanan) merayakan dengan bek golnya bersama bek Liverpool Virgil van Dijk (kiri) setelah mencetak gol ketiga mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool melawan Manchester City di Anfield, Liverpool, Inggris, Minggu (10/11). [Paul ELLIS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pemangku kepentingan sepak bola Inggris akan melakukan pertemuan pada Jumat, 3 April 2020 untuk mendiskusikan opsi-opsi yang mereka miliki untuk menyelamatkan musim 2019/20 menyusul pandemi COVID-19.

Liga Inggris musim ini telah ditunda setidaknya hingga 30 April karena pandemi tersebut. Kondisi di Inggris sendiri akibat penyebaran virus corona belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Alhasil, rencana untuk memulai kembali kompetisi pada bulan Mei pun menjadi samar.

Dengan kondisi yang tidak menentu, paling tidak ada tiga skenario yang kemungkinan besar dipertimbangkan dalam pertemuan 3 April mendatang.

Berikut tiga skenario yang mungkin menjawab nasib Liga Premier Inggris musim ini seperti dikutip Antara dari AFP.

Baca Juga: Newcastle United, Klub Pertama Liga Premier yang Rumahkan Staf

Para pemain Manchester United merayakan golnya Odion Ighalo ke gawang LASK di laga Liga Europa. JOE KLAMAR / AFP
Para pemain Manchester United merayakan golnya Odion Ighalo ke gawang LASK di laga Liga Europa. JOE KLAMAR / AFP

1. Dimainkan tanpa penonton

Opsi pertama bagi klub-klub adalah memainkan semua pertandingan tersisa tanpa penonton di tempat netral, dengan hanya para petugas penting dan petugas siaran langsung yang diizinkan datang.

Terdapat keyakinan bahwa hal itu mendapat dukungan dari sebagian besar klub, dengan potensi memainkan sembilan pertandingan tersisa pada Juni dan Juli.

Pertandingan-pertandingan itu dilaporkan dapat dimainkan di satu atau dua kota di Midlands dan London.

Hal itu berarti para pemain dan pelatih akan dikarantina dari keluarga mereka di pemusatan latihan seperti saat berlangsungnya Piala Dunia, untuk mencegah infeksi.

Baca Juga: Ketika Che Guevara Berhadapan dengan Legenda Real Madrid Alfredo Di Stefano

Kebersihan stadion-stadion, hotel, dan fasilitas latihan juga akan dapat diawasi dengan ketat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI